Tampilkan postingan dengan label Personal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Personal. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Mei 2010

08.55.00

Tertawa Pagi Itu Sehat

Ada yang tidak setuju dengan judul itu?

Aku rasa tidak ada, kecuali orang itu menderita sindrom akut penyuka tangis. Tetapi ketawa pagi-pagi kali ini sungguh berbeda dengan biasa. Seringkali tawa pagi terjadi saat melihat job review di email, atau melihat email notifikasi dari private message yang ujung-ujungnya masalah dollar. Tetapi sekali lagi, tawa pagi ini sungguh berbeda.

Apakah anda termasuk dalam blogger gosip comunity? Ah, bukan komunitas resmi sih, tetapi berkat Ranny, aku sedikit update dengan hal itu.
Iyak, gosip....
sekarang bukan waktunya gosip sih, sudah kasih saja Insert pagi, cek dan ricek, kiss atau apa kek namanya untuk bergosip, aku cuman senang karena pagi ini benar-benar tertawa lepas mendengar gosip. Eh, bukan gosip lagi ding.

Aku tertawa pagi ini karena melihat orang yang sedang jatuh cinta saling perang postingan cinta di blog. Dia yang blognya jadi salah satu pavoritku, tanpa malu-malu menyebut "Yang pasti, tiba-tiba saya merasa nyaman bersamanya. Mampu membuat saya betah berlama-lama dengannya"

Ah, kalian co cweet banget dehhh......

Senin, 03 Mei 2010

18.46.00

Jangan lebay, Plis

Sebenarnya aku malas menulis tentang hal ini disini. Serasa merobek robek keranjang persediaan kata-kata, karena jujur bagiku ga semua hal harus dibicarakan secara lantang dan berisik.

Tetapi ada yang ribut soal deskripsi sahabat itu. Wahai teman, sahabat ntu dalam kamus bahasa indonesia artinya teman, handai. Coba deh buka http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php. Tidak usah kamu jauh-jauh mencari arti sahabat, disana sudah tertulis jelas bahwa artinya itu teman. Simple bukan?

Hidup itu berkisar antara memilih dan dipilih, memberi dan menerima. Mungkin tidak bisa kita memilih semua hal, memberi semua tangan, tetapi kita bisa meminta dari tangan satu ke tangan lain. Tidak dikasi, ya sudahlah cuek saja, kita usaha sendiri.

Bukan tidak menghargai arti teman, tetapi di dunia ini banyak orang egois, termasuk kita sendiri. Kita tidak akan bisa mencegah orang itu untuk tidak acuh, ataupun lebih memilih pacarnya daripada kita. ituu wajar, karena pacarnyalah yang akan seringkali hadir, bukan kita. Untuk masa depan, keluarga yang nomer satu, bukan teman. coba tanya apa ada orang yang di masa depannya merencakan hidup dengan teman, bukan dengan pasangannya?

Jadi, jika ada temanmu yang lebih memilih sama pacarnya daripada sama kamu, biarkan saja. Suatu saat kamu bisa melakukan hal yang sama dan dia tidak boleh protes. Atau jika ada temanmu yang cerita ngalor ngidul tentang pacarnya, biarkan saja. Termasuk aku, kalau kamu sedang tidak ingin mendengar, jangan dengarkan aku, tetapi kamu jangan protes kalau suatu saat kamu tidak didengarkan. Masih ada beberapa tahun bagimu untuk seperti aku, yang berasa dingin dan kata orang 'tidak berperasaan'.

Hidup itu untuk memberi dan diberi. Selebihnya daerah abu abu. hahahah....

Ini pendapat sendiri, jika kamu ataupun orang lain tidak setuju, perbedaan itu biasa kan?!

Topiknya nyambung, baiklah sekarang keluarkan ewodnya. ahahhaha

Mbak Brencia

ell
ada juga dari mbak ninetta, duh aku ga simpen pula. ampun mbak....

postingan ini murni dari opini diri sendiri.

Jumat, 19 Maret 2010

10.00.00

Ketika Temanku Jatuh Cinta

Mungkin tidak seheboh alarm di pagi hari, tetapi ketika temanku jatuh cinta, dia menjadi lebih heboh dari biasanya. Bukan hal baru kalau dia selalu narsis, tetapi kali ini dia lebih bisa diukur narsisnya, setingkat dibawah biasanya, terutama mungkin karena dia masih sadar bahwa dia ga bisa lebih menarsiskan diri dibandingkan saat memamerkan pacar kayalannya yang seorang artis itu.

Saat temanku jatuh cinta, ia bercerita dengan sedikit down bahwa orang misterius itu membuatnya resah dan gelisah. Apa enaknya menebak-nebak berapa isi buah manggis dari pantatnya? sama halnya dengan menebak-nebak apakah orang misterius yang membuatnya jatuh cinta itu sudah in relationship atau tidak. Ah.... kisah yang sebenarnya membuat aku geli. Bukan karena aku suka dia resah, namun lucu melihat dia yang selalu mengidolakan pacar khayalannya itu menemukan pangeran asli di dunia nyata.

Mungkin salah, tapi aku tidak bisa menahan tertawa ketika membayangkan temanku yang sedang jatuh cinta itu melipatgandakan jogetnya hanya demi untuk membuang bayang wajah yang melesat di kepalanya ketika ia membuka google translate. Lucu, aku tahu bagaimana rasanya, bagaimana tololnya ketika virus menyerang dan bahkan kita tidak bisa mengatur otak kita sendiri. Hmm.. what a silly thing, yeah?!

Geli dan lucu. Maaf aku tertawa. Karena orang yang sedang jatuh cinta selalu membuat dirinya terlihat lucu, menggelikan dan hahaha... tolol. Tapi kapan sih dia tidak tolol? she always looks silly, tapi kebodohannya kali ini bukan karena dia jatuh cinta, tetapi karena dia menyesalinya. Dia berkata dia lebih memilih untuk tidak memulai daripada mengalami kegilaan seperti ini.

Hmm.. bukankah kita selalu membicarakan tentang the right man that maybe will be come one day?
Tetapi ketika the man yang mungkin "right" itu datang, temanku yang sedang jatuh cinta itu lebih memilih untuk memblok satu potong adegan yang seharusnya indah itu dengan krusor, meng-cut bagian pertemuan dan mempastenya ke tempat sampah. Nah, ada bagian yang akan kosong, tidak nyambung, mau kau isi dengan apa? Ah... gila!

Ketika temanku jatuh cinta, dia takut kalau dia jadi menyebalkan karena terus saja bercerita dan bercerita. Tidak ada habisnya tentang dia yang membuatnya terus berbicara, tetapi menyebut kata menyebalkan, kurasa itu agak kurang tepat, sangat kurang tepat karena tiap hari pun dia sudah menyebalkan. Berbicara tanpa henti, dan dia tidak tahu bahwa sebenarnya aku bersyukur, hanya dia yang ada setiap hari untuk aku ajak berbicara.

Ketika temanku jatuh cinta, dia takut aku bosan karena melihatnya selalu seperti itu. Saat itu aku bilang, aku pernah melihat ada aku di matanya, yang dengan kondisi mengenaskan yang sama, dengan ketololan yang bahkan mungkin lebih parah, dan waktu ia tidak bosan melihatku.

Ketika temanku jatuh cinta..... akhirnya kena juga, hiiiii

Selasa, 02 Maret 2010

13.54.00

It's About Me


Seperti gambar diatas, hehehe... kena juga deh sama tag ini.
Dari beberapa hari lalu sudah beredar postingan tentang tag ini. Seingatku berbulan-bulan lalu sudah sempat diberikan tag ini (kalau tahun lalu namanya PR), namun capek cari-cari jadi sekalian sajalah apdet baru. Selain itu penting untuk mengapdet kondisi kejiwaan saat ini, karena kejiwaan kan berubah-ubah *lebay*.

1. Tidak terlalu suka meng-obral, entah itu obral baju, obral sepatu atau obral senyum, obral rayuan, obral duit apalagi, tapi kalau dapat barang yang diobral murah, mau bangetttt....

2. Bangun pagi? hmm... please deh. NO!

3. Memiliki perut dan hidung yang sensitif terhadap bau AC mobil, apalagi yang berbau pengharum rasa jeruk, yiekss.... belum naik sudah muntah.

4. Suka mendikte orang. Hahah... yang uda jadi korban mahap saja.

5. Kegantung sampai mati pada moody, juga tercermin dari kondisi kamar, volume cucian serta setrikaan, jangka waktu perendaman baju di kamar mandi (bisa sampai dua hari, kerjaan (kadang), dan juga jumlah uang yang ada di kantong.

6. Gaya fashion yang late to date.

7. Menjadi tempat penampung dari hibahan nasi teman-teman yang ga habis dimakan. Lumayan.....

eh iya, tag ini dari bang Hendriawanz. Keknya bingung mau lempar ke siapa, uda banyak yang kena juga.

Sekalian deh obral ewod. kalau ga salah ingat. ada banyak award dari clara nih, bingung majangnya bagaimana. Jadi aku pilih saja yak.



Juga dari Mamanya Reygha yang melemparkan 'fitnah'nya yang belebihan padaku *halah



Hmm.. sekedar apdet, mungkin belakangan orientasi blog ini rada berubah. Jika dulu banyak mengobral cerita-cerita aneh yang tidak bergenre, tetapi belakangan banyak menuai berita-berita soal internet.
Dalamnya laut bisa diukur, namun dalamnya hati orang siapa tahu
jika danau saja bisa kering, mungkin begitu sama otak orang

jadi yang mau dikatakan adalah, sudahlah ngikut arus saja *ga jelas*
Sedang bermain tikus-tikusan nih, ada yang mau ikut ga?

Sabtu, 13 Februari 2010

11.18.00

Introvert


Apakah Introvert itu buruk?

Secara umum, orang akan lebih menyukai seorang yang ramah, terbuka, cenderung suka berteman, tegas, dan tertarik dalam mencari kegembiraan. Yah, kasarnya orang akan selalu berpendapat bahwa orang ekstrovert lebih menyenangkan daripada orang introvert.

Tetapi perlu anda tahu, bahwa introvert bukan semacam gangguan jiwa yang ganas, atau penyakit panu menular yang bahkan dengan menyentuhnya saja anda menjadi borok.

Introvert memang cenderung tertutup, lebih pendiam, kurang bergaul, dan kurang ramah. Namun penting bahwa orang introvert tidak selalu menyendiri namun cenderung memiliki lingkaran kecil teman-teman yang kecil sekali kemungkinannya untuk membuat sebuah kontak sosial baru.

Banyak yang menyamakan kalau introvert itu sama dengan orang pemalu. Orang pemalu memilih untuk tidak mengikuti kegiatas sosial karena takut, namun orang introvert lebih pemilih. Jika mereka tidak menyukai sebuah kegiatan maka mereka tidak akan datang, bukan karena malu.

Kaum introvert memang tidak pandai berkomunikasi, sehingga potensi yg dimilikinya tidak terlihat segera. Meski demikian, orang introvert dapat terbuka dan lepas ketika menemukan seseorang yg cocok dengan dirinya. Tidak seperti orang ekstrovert yang bisa bergaul dengan siapa saja, orang introvert membutuhkan kenyamanan saat berteman. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara, orang ekstrovert berpikir ketika berbicara.

Introvert ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Faktor pertama bisa berupa luapan energi fisik. Ketika energi fisik sedang meluap-luap maka orang bisa menjadi seorang ekstrovert, namun jika sedang down akan terjadi kebalikannya. Ini jadi semacam kondisi, kalau sedang sehat maka perasaannya akan tenang dan otomatis dia akan menjadi pribadi yang ramah. Tapi kalau capek? woalah.. jangan tanya dah

Faktor kedua bisa juga dipengaruhi oleh persentase pergaulan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan terbiasa berada di lingkungan ramai, maka seseorang bisa jadi lebih terbuka. Namun jika orang tersebut jarang bergaul dan berinteraksi maka ia akan lebih menyukai kesendirian.

Hal lain yang tidak bisa dihindarkan adalah faktor biologi. Salah satu penelitian menemukan bahwa orang introvert memiliki lebih banyak aliran darah dalam lobus frontal otak mereka, yang secara mudah diterjemahkan sebagai daerah yang berhubungan dengan pemrosesan internal seperti perencanaan dan pemecahan masalah. Sementara di lain pihak, orang ekstrovert memiliki alirah dalah dalam Cinguli gyrus anterior, lobus temporal, dan posterior talamus, yang terlibat dalam pengalaman sensoris dan emosional. Penelitian ini dan penelitian lain menunjukkan bahwa introvert atau estrovertnya seseorang berkaitan dengan perbedaan individu dalam fungsi otak. yang dalam hal ini adalah gen.

Beberapa ciri orang introvert dalam hal tingkah laku mereka. Menurut sebuah studi, extrovert cenderung lebih dekoratif memakai pakaian, sedangkan introvert lebih suka praktis, pakaian yang nyaman. Extraverts cenderung lebih suka lebih ceria, konvensional, dan energik musik daripada introvert.

Nah kenapa aku memberi informasi yang sepotong-sepotong ini?

Aku masih ingat pendapat seseorang yang aku temui di dunia maya tentang aku,

"Kamu itu orang yang introvert,"

Alasan dia mengatakan aku seperti itulah hanya karena aku tidak mau menceritakan tentang kisah hidupku, tidak mau terbuka dengan seseorang dalam berbagai hal.
Namun perlu dicatat, introvert bukan sebuah alasan kenapa orang tidak mau terbuka kepada orang lain. Catat, orang tidak mau terbuka hanya karena belum mengenal orang itu dengan baik. Ini masalah kepercayaan.

Lagipula, aku sudah bertemu dengan beberapa tipe orang, entah dia cepat percaya atau tidak kepadaku. Perlu waktu lama bagiku untuk terbuka pada seseorang karena aku juga memperhitungkan feedback dari orang yang bersangkutan. Dan dari beberapa orang itu aku bisa ambil kesimpulan kalau mereka tidak memberi feedback yang baik setelah aku bercerita. Lha, bagaimana kita bisa terbuka untuk seterusnya jika pada saat kita sedang curhat, lawan bicara kita itu tiba-tiba mengalihkan pembicaraan ke kisahnya sendiri?

Haloooo.... apakah anda teman saya? care dikit dong!

Itulah feedback yang aku maksud, buat apa kita terbuka tapi dia tidak care. Jadi jangan salahkan kalau suatu saat, aku sama sekali tidak mau mendengarkan curhatan seseorang. Bukan karena aku jahat, tetapi karena aku capek menjadi orang yang harus mendengar terus sementara saat aku perlu, orang itu tetap saja ingin di dengarkan. Kalau dia mau mendengar, itu hanya sekedarnya. Hanya tanggapan pendek sekedarnya.

Apakah itu yang dibutuhkan? Basi!

Maaf maaf saja kalau setelah itu sikapku berubah. Aku pendendam. Jika aku mau bicara tentang kisahku, berarti aku mulai percaya padamu. Namun jika saat itu kamu berbuat seperti itu padaku, kepercayaanku hilang dan memupuk kepercayaan itu lagi akan lebih sulit daripada sebelumnya.

Masih aku orang intorvert? Tidak, aku orang yang kejam.

Senin, 01 Februari 2010

13.01.00

Perubahan dan Kehilangan

Kata orang, sesuatu yang kekal di dunia ini hanyalah satu, yaitu perubahan. Setiap orang pasti akan mengalami perubahan dalam hidupnya, besar atau kecil, ke arah baik atau ke arah yang lebih buruk. Memang, Perubahan itu perlu

Walaupun sudah akrab dengan hal yang satu ini, namun jujur, aku paling takut dengan perubahan. Karakter monoton dan default custom seperti yang ada di kepalaku ini, biasanya akan memberi notice yang mengerikan sebelum terjadi perubahan itu. Jenis noticenya biasanya berupa alarm akan kondisi yang asing, orang-orang baru dengan unknown carakter, ansietas tidak berdasar dan kadang di-lebay-kan, dan tentunya lost of habit surrounding.

Perubahan juga membuatku seringkali merasa kehilangan, yang acapkali semakin terasa ketika mendengar sebuah lagu yang sering didengar pada saat sebelum perubahan. Iyah, perubahan menyebabkan kehilangan, satu hal yang juga aku takutkan dalam hidup.



Ada pepatah mengatakan "Keledai tidak akan jatuh dua kali di lubang yang sama" tetapi manusia akan jatuh berkali-kali pada lubang yang sama. Manusia itu lebih bodoh daripda keledai, dan jyahaa... aku manusia. Berkali-kali merasa kehilangan tetapi tetap saja tidak punya daya resistentsi akan hal itu. Parah...

Duh belibet amat nulisnya *nengok ke atas*
yang jelas, mulai tanggal 1 februari ini aku sudah memulai sesuatu yang baru. Efeknya besar, salah satunya, beli modem dan modal inet ngematre sendiri, MySpace huh... padahal gratisan itu kan enakkkkk

Kamis, 28 Januari 2010

10.02.00

Jangan Pernah Berhenti Bermimpi

Menulis adalah kerja keras, dan selamanya adalah soal keyakinan yang tak pernah putus bahwa betapapun berat dan panjang yang harus dilalui, betapapun banyak kegagalan dan kejenuhan yang menerpa tanpa henti, pada akhirnya keberhasilan itu pasti akan datang, selama kita tidak pernah berhenti untuk bermimpi.
…………………………..
Terakhir untuk setiap pemimpi, jangan pernah berhenti bermimpi. Harta karun ada di dalam sana, mungkin jauh, mungkin pula dekat. Kita belum tahu, tapi percayalah itu ada, maka itu ada. Jadi yang perlu kita lakukan hanyalah mengambil sekop-yang sebenarnya sudah tersandar di samping kita-dan mulailah menggali, dari sekarang, dan terus menggali sampai akhir.
………

Dua paragraph itu merupakan petikan dari kata pengantar sebuah buku yang sempat aku tulis kemarin hari. AKKADIA, iya itu bukunya villam, sang pemimpi.

Jauh sebelum laskar pelangi melejit dan sang pemimpi kedengaran gaungnya, aku sudah mengenal seseorang yang mengklaim dirinya sebagai sang pemimpi. Dialah villam, salah seorang guru bagiku, terutama dalam bidang motivasi dan semangat (sebelumnya aku mengklaim tiga orang guru sih hehehe).

Apa yang diajarkan Villam dari perjalanannya yang selama bertahun-tahun bergelut pada dunia yang ia sukai, sungguh belum seberapa dengan pengalaman yang aku lalui. Aku tidak tahu pasti, yang jelas ia pernah bilang kalau ia pernah memutuskan akan berhenti menulis, namun bangun dengan penyesalan akan keputusan itu bertahun-tahun setelahnya.

Ia mengatakan itu padaku ketika aku sampai pada puncak putus asa. Ia terus saja bilang bahwa, suatu saat nanti, kalau kita terus berusaha, mimpi itu akan terwujud. Ia bisa berkata begitu, karena ia sudah mengalaminya terlebih dahulu. Dan iyah, pengalaman adalah guru yang terbaik.

Bisa saja mempercayainya pada saat itu, namun kepercayaan tanpa keyakinan hanyalah bualan untuk menghibur diri. Yah, manusia juga boleh ngambek bukan?! Adakalanya kita capek mengharap sesuatu, dan akhirnya berhenti di tengah jalan, memilih hidup damai tanpa ambisi. Catat, ambisi, bukan mimpi.

Namun sesuatu yang kita impikan dari dalam lubuk hati terdalam, sekalipun sempat dibuang atau dicampakan, suatu saat nanti akan kembali pada diri kita sendiri, pada jalan hidup kita di masa depan. Mungkin saja kita harus menjadi sesuatu yang lain sebelum menjadi diri kita sendiri (pesan yang diambil dari Perahu Kertas). Dan yah, mimpi itu memang masih ada, sampai sekarang.

Sang pemimpi versi movie kembali menghadirkan sebuah ajakan untuk tetap meraih mimpi. Salah satu petikan kata dari kata pengantar buku diatas, aku yakin bukan mencontek dari film itu, atau film itu juga aku yakin tidak mencontek dari buku. Keduanya berjalan seiringinan, tanpa saling mengenal satu sama lain. Tetapi “Jangan pernah berhenti bermimpi” merupakan sebuah palsafah yang benar dalam hidup.
Sang pemimpi, sebuah kata yang asing bagiku saat dipopulerkan villam, tapi menjadi biasa saat filmnya ditayangkan. Hahahaha.. peace villam, tidak maksud untuk meremehkanmu.

Jadi kesimpulannya, Jangan pernah berhenti bermimpi, karena manusia tanpa mimpi seperti hidup tanpa tujuan. Dan oh ya, ini pesan salah satu temanku yang sampai saat ini belum juga meraih impiannya untuk berangkat ke Jepang. Ganbate, Kong!
Lalu apa mimpiku? Punya rumah mungil lengkap dengan isinya yang berupa mobil mewah, uang segudang penuh, peralatan mewah dan mahal?

Hahahha… hidup tidak sebatas dalam materi, ada hal lain yang bisa membuat kita tersenyum saat mendapatkannya, walaupun selamanya kita hanya naik motor roda dua (mobilnya ditinggal di rumah maksudnya, hehehe).

Hahah… apapun mimpiku, tidak jadi masalah. Tenang saja, tidak untuk menguasai dunia, kok! Hanya menjadi satu bagian dari dunia, mimpi kecil yang berarti.
Menjadi indah saat bermimpi, dan menjadi hebat saat mimpi ada di tangan, setidaknya bagi diri sendiri dan sekeliling.

Cheers all, happy dreaming (jangan lupa bangun besok pagi)

N.B. thanks to Panah Hujan, yang telah mengirimkan dua buku diatas, yang salah satunya lengkap dengan ttd serta pesan penulisnya. wish you take your dream too, in your hand
N.B 2. panjang amet yakk *lirik ke atas*

Kamis, 31 Desember 2009

10.43.00

Happy Pregnant

Aku heran ketika menemukan sekotak susu khusus untuk ibu hamil ketika aku mampir ke kostnya beberapa waktu lalu.

"Punya kakak iparku," jawabnya enteng.

Oh, iya. Kakak iparnya memang lagi hamil, mungkin saja tadi dia sempat kesini dan ketinggalan susunya.
Hingga beberapa malam lalu di gerbang rumah sakit, ketika aku hendak menjemputnya untuk numpang mandi, aku lihat perutnya agak membuncit dibalik gaun cokelatnya. Pikiran tentang kehamilan terbersit sejenak, namun I try to make a positive thinking. But she said, "Aku udah mau punya dede,"

WHAT????
Baru aku ngeh betapa polosnya pikiranku waktu itu. Bagaimana mungkin kakak iparnya bisa bawa susu hamilnya kemana-mana dan ditinggal di kamarnya?

Dasar dududz

"It's has on the fourth month," she said later.

I Counted, what month she started pregnant, and ouh my god, on september??? I remember that she ever slept in my room on that month. Arghh.. why did she not tell me?

Bahkan, dia nikahpun aku tahu dari orang lain. Huhuu.... teganya...
But, hahaha... aku turut senang. Happy pregnant my lovely friend ^ ^


Nitip nebeng ewod deh, ga enak dikerem lama-lama, ntar jadi jamuran.











Sepertinya itu aja, kalau ada yang kelewat, mohon diingatkan. Thanks for you all and heppy new year ^ ^

Jumat, 20 November 2009

10.35.00

Surat Pada Matahari

"....dan jika aku bisa menggenggam matahari, aku harus sudah siap ketika tanganku terbakar. Tetapi maaf, engkau, matahari juga masih terbelenggu kewajiban akan menafkahi alam semesta untuk berfotosintesis, sementara tanganku masih terbelenggu dalam kantung kecil di sisi tubuhku.

Biarlah untuk sementara, tanganku tetap di kantung dan engkau, matahari yang membuatku silau, tetaplah di atas sana untuk berkorban pada dunia. Kita berada dalam ruang masing-masing, hidup sendiri-sendiri dengan dunia berbeda. Namun aku tahu engkau disana, dan engkau tahu aku disini, tetap ada. Dan walau terhalang kain tipis bahan pakaianku, tetapi hangatmu selalu sampai padaku..."

Senin, 02 November 2009

13.57.00

I'm Moving

Berbicara mengenai pergantian kalender yang sebentar lagi akan terjadi, baru kali ini aku resah soal itu. Tidak terasa, entah apa saja yang sudah aku lakukan selama tiga tahun ini, aku tidak tahu, dan aku juga tidak mengerti mengapa belum ada apapun yang aku raih. Catat, sesuatu yang mampu aku banggakan pada aku yang menurut orang-orang setidaknya harus menghasilkan apa-apa.

Kadang aku merasa gagal jadi orang. Sekelilingku kebanyakan menilai bahwa setidaknya, aku harus sudah punya sesuatu yang bisa dibanggakan. Seperti banyak teman bekas kuliahku. Sudah ada disini, sudah ada disitu. Bertempat di KAP sini, lalu bertitel nambah di belakang namanya, dan beberapa sudah nyambil jadi ibu rumah tangga.

Mungkin aku terlalu santai menghadapi hidup. Sampai akhirnya berpikir, bahwa semua idealisme dan kelebihan yang aku punya semenjak dulu, sudah lenyap. Setidaknya dipaksa lenyap oleh sesuatu yang aku sebut malas.

Karena itu, untuk pertama kalinya aku takut menghadapi kalender baru. Bagaimanakah keadaanku ketika beberapa helai kalender baru itu sudah tercabik-cabik?

Aku hanya bisa melangkah sekarang, pada jalan yang ada di depanku. Setelah semua kehilangan-kehilangan yang menyambitku satu per satu, aku sampai tidak merasakan apa-apa lagi. Sesuatu itu memang tidak ada yang kekal. Orang-orang di sekelilingku, perlahan atau cepat, pergi satu per satu. Tidak ada kebersamaan yang abadi.

Aku mau memulai sesuatu, sebagai rasa bersalah dan penebusanku untuk waktu tiga tahunku yang 'sia-sia' ini. Namun aku tidak berani berharap banyak, walau aku terus melangkah, namun aku menyerahkan semuanya pada Tuhan. Seperti sebuah hal yang telah lewat, yang masih belajar aku relakan untuk diambil kembali olehNya.

Hanya seorang peri bunga yang tidak dapat terbang,
but I'm Moving.
For me, and for you, Dez


Just, curhat. lebih baik curhat ke blog,daripada ke tetehku, kasian dia sudah pusing sama curhatan orang lain. hiii....

Senin, 12 Oktober 2009

10.29.00

Sedang Ingin Memaki

Kata orang memaki itu tidak baik, mengurangi kredibilitas diri dan image baik serta kalem yang sudah kita pengen sedari dulu. Katanya memaki itu sangat buruk karena menyangkut kepribadian kita sekarang. Tapi sekarang aku sedang sebodoh dengan apapun itu tata krama, kesopanan, jaga image, menjadi anak baik, jadi dewasa. Aku muak, dan sekarang aku mau jadi diri sendiri yang sedang memaki.

Sialan memang, shitt....
Uhh... ga puas mah memaki disini, ga enak dibaca sama semua orang. Jadi aku memakinya dalam hati saja, memaki sendiri dalam perjalanan, memaki bersama teman seperjuangan disini, memaki dengan sahabat sendiri yang menerima diriku apa adanya.

Benar-benar kesal, benar benar ingin memaki. MENYEBALKAN!!!!!

N.B.
ada ewod nih dari blog tetangga, dari preya dan Bang Iwan.






Jumat, 09 Oktober 2009

17.50.00

Masa Imajinatif Yang Sudah Lewat

Hari ini lagi kosong ide, tidak tahu harus menulis apa. Berkat perkataan teh tika, aku ingat tentang blog lama yang sudah aku tinggalkan. Sekarang aku baca-baca kembali, aneh, ternyata dulu aku masih punya sense of writing yang.. ngg.. lancar. Hahaah.. ada beberapa tulisan absurb dan pilosopis yang setelah dibaca kok jadi sok tau ya.

Hii.. ada satu tulisan lucu nih. Aku copas lagi deh, ini ditulis 17 desember 2007.
****


Menulis, samakah dengan pacaran?

Menulis itu sama dengan pacaran? nah looo... .. nda percaya? coba cek dengan bahasan dibawah ini. ini tahapan dalam menulis,

pertama, mencari ide. ide yang bagus adalah ide yang menarik hati. bisa membuat kita mabuk kepayang, nda bisa berhenti memikirkannya. bagaimanakah rupa ide itu? tanyakan dulu hal-hal ini sebelum bisa mengklaim itu ide bagus atau ndak. apa aku jatuh cinta mati padanya? apa aku bersedia memotong jam tidurku untuk memikirkan kelanjutannya? atau... apa perhatianku cukup tersita saat berkendara oleh ide itu? atau simplenya, apa aku memikirkannya sepanjang hari? kalau jawabannya IYA, selamat!!! aku sudah menemukan "cinta sejati"ku .

kedua, pedekate dengan ide itu. dekati dia, kenalin kelemahan dan kelebihannya dia, kalau cocok ambil keputusan untuk memulai. ayoo... kita pacaran!!! terus tulis, tulis dan tulis. kalau tak menemukan kata-kata enak dan cocok, baca ulang. terus tulis, terus dan terus. kalau mandeg, coba paksakan dirimu untuk melanjutkannya. bilang saja "ndak malu bisanya cuma menciptakan, tapi nda bisa memelihara?" biasanya pertanyaan ini mempan lho pada waktu-waktu tertentu, karena akan membuat nyengir sendiri. nah lho.. nyengir kambing.. mbikk...

ketiga, tetap akhirnya nda bisa melanjutkan alias mentok di tengah jalan? coba refresing bentar. istilahnya, masing-masing introspeksi diri, apa aku kurang sayang? apa aku kurang memperhatikannya dengan baik. jangan salah, ide juga punya perasaan, kalau kita ngelirik terus, dia bisa ngambek.

keempat, saatnya menguji kesetian. siapkan pensil dan penghapus, hadapi dia, baca ia kembali, kalau perlu hapus bagaian yang ngebuat stuck itu. biasanya, ada adegan yang terlalu kaku, atau terlalu ganteng hingga susah diurus. cowok cakep itu juga bahaya lho... jadi taklukan dia.

kelima, wah tetap nda bisa setia? nah mulai selingkuh ini. ide-ide ganteng lainnya mulai merayu, diriku mulai tergoda. tapi sementara, simpan ide itu di resep dapur, dan teruskan menemani KD dengan "Mencoba untuk setia"

keenam, duh jadi orang setia itu capek banget! yah sudahlah kalau begitu, mungkin ide itu memang bukan cinta sejatiku. yah.. sudahlah, mungkin kita emang nda jodoh. bubye... ide cakep, aku kembali ke resep lainnya deh. untuk kamu, aku tetep simpen di hati, siapa tahu aku mau selingkuh denganmu lagi nanti. bubye... hiksss

ketujuh, mulai dengan ide baru itu. semangat!!

Kedelapan, Hiskss..... nda bisa setia juga? yah... kau serius denganku nggak sih? aku ulang deh dari satu sampai lima.

Sembilan, Tetap nda bisa? banyak selingkuhan? yah.. terpaksa, selingkuh lagi. lagi... lagi... dan lagii.. kalau terus lagi, waduhh... jangan jadi penulis deh, jadi playgirl aja. ampunSS!!

jadi intinya, TETAPLAH UNTUK SETIA.
****

Ini ditulis saat lagi sedang semangat-semangatnya nulis. Hooh, masa lalu yang menyenangkan, masa imajinatif yang sudah lewat. Masa semangat menulis yang sudah lewat, bahkan sekarang aku membayangkan peri saja sudah tidak bisa. Sudah kehilangan imajinasi, jika ada yang bilang aku penulis fantasy, ngg... sepertinya itu dulu. Untuk menggapainya butuh usaha, dan juga waktu lowong dan otak yang tenang.




Jumat, 11 September 2009

16.41.00

Drive - Melepasmu

Bek To Nature, adalah hal yang ingin aku lakukan saat ini. Balik ke habitat awal sebelum eksis ngeblog, balik ke forum-forum nulis yang memberi banyak pelajaran. Tapi entah mengapa blogger masih menjadi persinggahan kedua setelah yahoo messenger di pagi hari, memang rasanya susah melepas sesuatu yang pernah punya arti dalam hidup kita.

Sementara ini, dengan semangat yang masih pas pas an, aku tetap coba bewe ke sedikit orang dan posting. Walau tahu tidak mungkin benar-benar kembali ke habitat awal, tetapi aku sekarang coba kembali menghubungi teman-teman seperjuangan di berbagai forum.

Saat postingan ini ditulis, aku lagi ngobrol ama mamak tentang enaknya jadi tukang rekayasa hidup orang, bisa sebebas apapun meluapkan emosi dan mengatur hidup orang sesuai keinginan kita. Kata Mamak, karena dengan menulis kita bisa ngebuat ending sesuai selera kita, tanpa ada rasa bersalah. Masak iya? hii...

Tapi keep on writing, karena aku ingin membuktikan bahwa, dibalik sebuah kelemahan ada satu hal yang dari diri kita yang ga akan ada di diri orang lain. Akan ada satu sisi dari diri kita yang bisa menutupi kelemahan kita, setidaknya bagi orang yang berlapang dada dalam melihat kita apa adanya. Akan ada hal membanggakan dari diri kita untuk diperjuangkan.

Hohoho... begitu menggebu-gebu, tapi aku mau kasih lagu yang belakangan sering aku dengar. Ga cocok sih sama tekad ini, tapi setidaknya lagunya, bagus.... hapy listening, ga ada link dunlud dunludan dulu.







Rabu, 09 September 2009

08.33.00

Fragmen Sok Tahu

Suatu saat angin berdesu di sekeliling dedaunan pagi yang semarak dengan embun. Dia berhembus dengan gagahnya, sambil menebar hawa dingin dan nyanyian sendu

Yang kelihatan itu selalu yg terbaik yg mampu dia ciptakan
Yang sesungguhnya tetap di dalam hati kecilnya
Dan cerminan hati kecilnya itulah sikapnya


Sebatang pohon menyela, "Tetapi dia bilang aku segalanya buat dia!"

Angin berhenti sejenak, seandainya dia berwajah, maka bentuknya adalah dingin yang menyipit tajam. Gadis di tepi danau itu tetap bertahan disana, di rumahnya yang hangat dan ramai. Apakah dia masih waras dengan mengatakan bahwa kamu adalah segalanya? Apapun alasannya!

Pohon itu meluruhkan daunnya, tersengal. "Apa yang harus aku lakukan?"

Angin berdesau keras, pertanda bahwa bagian yang seharusnya tidak dijabarkan terpaksa dijejalkan dalam otak.

Cuma dua pilihan.. Tetap menikmati fragmen ini dengan pahit perihnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan dengan resiko terperosok semakin dalem, atau nekad menyudahi fragmen ini dengan resiko termehek-mehek nahan perasaan untuk berhenti terperosok ke dongeng yang lebih dahsyat


"Tidak kah ada pilihan lain?" tanya pohon.

Angin nampaknya tersenyum, apakah sudah sampai final? Ada, tidak memilih sama sekali alias mati!

Pohon tertunduk, bukan haknya untuk mengambil keputusan untuk itu.

Sampai kapan kamu mau jadi yang terabaikan, sampai kamu yang dibuang?

"Mungkin, banyak tempat pembuangan sampah sekitar sini, mungkin aku bisa jadi salah satu koleksi para pemulung yang menyukai barang-barang sisa."

Berhentilah merana, luruskan pucukmu ke atas, bukan hukumnya untuk membelok ke tepi danau. Sekalipun gadis itu ada disana.

"Aku tidak tahu apakah aku mampu," pohon itu mengeluh. "Dahan-dahanku melawan keinginanku sekarang, walau aku paksa tegak dia tetap membelok."

Tetaplah lurus! Bukan wajibmu tumbuh ke arah danau, sekali lagi tumbuhmu lurus tegak! angin berteriak.

"Tapi, kalau seandainya gadis itu memanjat hingga berada di langit yang aku tuju?"

Begitu lama angin menjawab, hingga akhirnya.....
Sikap adalah cerminan hati kecilnya, berarti dia memang benar menginginkanmu. Tapi berhentilah bermimpi, karena dia tidak akan mungkin melakukannya. Langit dan bumi begitu jauh, resikonya jatuh begitu besar dan dia tidak akan berani!

Pohon itu diam, tidak bicara lagi. Kembali hanya nyanyian angin yang berdesau disela-sela udara yang senyap.

Yang kelihatan itu selalu yg terbaik yg mampu dia ciptakan
Yang sesungguhnya tetap di dalam hati kecilnya
Dan cerminan hati kecilnya itulah sikapnya


Fragmen Sok Tahu Itu pun berhenti

Senin, 06 Juli 2009

09.41.00

Aku Gadis Bali, Tapi Bukan Baliness

Gadis Bali, yang pertama dalam ingatan orang adalah penari dan rambut panjang. Memang image Bali yang disebarluaskan lewat gadis-gadis balinya seperti itu, tidak salah. Namun jangan kira semua gadis bali begitu, tahu kan kalau kita makan sereal energen pagi-pagi, rotinya hanya ada di permukaannya, namun bawahnya sama seperti susu cokelat biasa.

Aku memang gadis Bali, tapi tidak seperti gadis bali di postcard-postcard yang banyak dikirim ke luar negeri, dengan pakaian penari yang manis, pipi kemerahan, bibir merah dan rambut panjang. Bahkan suatu saat lalu ketika aku ada sebuah acara sesuatu yang tidak disebut, aku ditanya.

"Orang Bali?"
"Iya,"
"Bisa nari dong!"
"Tidak,"
"Apa karena tinggal di denpasar jadi ga bisa nari?"


"Lebih pada personal, saya tidak pernah belajar."

Mungkin ini image pariwisata ya, kesenian yang dijual, dikemas sedemikian rupa dan dihantarkan pada ornag yang datang sebagai ciri khas daerah, namun aku tidak mau menceramahi bagaimana pariwisata juga bisa merusak daerah, karena banyak orang, entah saudara, teman atau bahkan hampir seluruh lapisan masyarakat Bali yang bergantung pada pariwisata secara tidak langsung.



Aku gadis Bali, tapi bukan baliness menurut artian keadaan, bukan harfiah. Aku tidak bisa nari, pernah belajar sekali waktu kecil tapi hengkang karena pada latihan pertama tidak bisa 'cengked". Badanku kaku. Lebih mirip ijuk daripada benang.

Jika banyak yang bilang daerahku, Gianyar adalah daerah seni. Hal itu tidak sepenuhnya salah, karena keberadaan Ubud dan sekitarnya kebetulan ada di kabupaten itu. Namun tidak ada yang menyalahkan kenapa aku tidak bisa nari seperti seharusnya gadis Bali, karena gadis Bali juga seperti gadis dimana-mana. Apakah gadis Solo selalu bisa membatik?

Aku gadis Bali, tapi bukan Baliness tulen. Namun untuk kedepannya, aku mau jadi Baliness tulen, tanpa harus belajar nari (bisa ngebayangin belajar nari di umur segini, diketawain). Doain yak... MySpace
MySpace

Kamis, 02 Juli 2009

09.21.00

Indahnya Sebuah Kebersamaan

Judulnya menyentuh ya? Hii,, jujur aku terinspirasi setelah mendapat sebuah sebuah pesan pagi ini. Tentang seorang teman yang mendapatkan "job" dari sesuatu yang kita geluti bersama. Padahal kemarin sorenya (menjelang malam) teman itu berkata bahwa mungkin dia kurang beruntung saat ini karena tidak dapat jatah job seperti teman-teman yang lain.

Rejeki memang tidak akan kemana, kemarin-kemarin dia ga dapat, sekarang sekalian dapat dua. Siapa ya dia??? hiii....

Pernah mempunyai seorang teman perjuangan?
Pasti semua orang pernah. Sepanjang dua belas tahun tahun kita sekolah, merekalah teman-teman seperjuangan kita. Merasakan susahnya PR dan ujian bersama, menikmati waktu-waktu di kelas bersama dan kemudian puncaknya menikmati kelulusan bersama (ikut sedih dengan anak-anak yang banyak ga lulus sekarang). Mungkin kalau dilihat secara sepintas hal itu adalah sesuatu yang biasa, namun kalau kita melihatnya dari sudut pandang sekarang, flashback ke belakang, baru kita akan sadar bahwa kenangan itu begitu indah.

Merayakan sebuah kebersamaan, aku punya lagu yang mungkin... hmm sedikit pas.



Judulnya aja kali yang pas, tapi untuk lirik lainnya, lagu ini lebih menjurus jurus ke.. ke... ke...
Ah sudahlah, lagu ini salah satu lagu kenanganku, tempatnya folder terpavorit di hape. Aku mendapatkannya saat menyadari begitu indah kebersamaan waktu itu, yang nyatanya berakhir juga. hiii...
Yang mau dunlud, silahkan dunlud disini



Selasa, 09 Juni 2009

16.00.00

Aku Embun dan Kamu Daun

Apa yang mereka pikirkan tentang kita, bukanlah sesuatu yang patut kita pikirkan kembali. Kamu tahu, bahwa walaupun kita hanya bersama sesaat, namun kamu harus yakin bahwa itulah waktu paling panjang yang dipunyai oleh apapun juga di dunia ini.

Aku tahu kamu lelah menungguku, sepanjang hari menatap langit dan berharap aku turun. Aku senang ketika akhirnya aku datang, kamu sedang terlelap dengan mimpimu akan kebeningan yang tertimpa matahari pagi. Satu detik aku menghampirimu, kamu belum tersadar, sampai kemudian selenting angin membangunkanmu


Saat itulah kamu berayun, dan dengan bangga merasakan bagaimana aku ada di pucukmu yang mungil.
Aku embun, dan kamu daun. Bersama pagi kita ikrarkan, bahwa waktu tak selamanya pendek.

N.B thanks buat Vie_three atas awardnya yang warna warni rupanya. Terimakasih juga buat semuanya, dan tolong doakan headerku cepat diselesaikan oleh orang yang kumintain tolong. hiksss...

Senin, 13 April 2009

12.06.00

Payung Cantik Itu Kembali

Ada yang bilang dulu kalau payung itu sudah ada yang punya, dan saya memaksa diri untuk percaya. Namun tempo hari, saya kembali melihatnya di etalase toko. Sang payung cantik masih tertidur disana dengan nyenyaknya, tidak tampak ia pernah diboyong ke sebuah rumah atau dimiliki orang lain.

Perlahan, keinginan terdahulu kembali menyeruak ke permukaan. Seperti membuka album kenangan, padahal lembaran brosur dan poto sang payung sudah tersimpan sangat rapat di sudut tersembunyi, lukanya sudah hampir sembuh pula. Tetapi, semenjak melihatnya kembali di etalase setelah sekian lama, saya kembali merasakan romansa yang mengerikan itu. Ternyata, tidak bisa dipungkiri, jauh di lubuk hati, saya masih belum bisa melupakan payung itu.

Manusiawi mungkin. Sungguh shock saat melihatnya kembali. Walau penampilan luarnya sedikit berubah, saya masih bisa mengenalinya. Payung itu ternyata masih tetap sama, masih suka menawan orang dengan keunikannya. Dan yah, saya juga masih sama, tetap tertawan walaupun sudah berusaha sekuat tenaga melangkahkan kaki melewati etalase tanpa menoleh.

Saya akhirnya berdiri di depannya, memandangnya dengan senyum. Namun ternyata dia tidak mengingat saya. Ia lupa dengan, bagaimana saya dahulu memandanginya sepanjang waktu, atau bahkan lupa kapan terakhir kali kami bertemu. Yang lebih menyakitkan, entah kenapa seakan ada jarak, kaca etalase serasa semakin menebal. Walaupun tempo hari itu kami begitu dekat berdampingan, tapi entah kenapa saya merasa dia sangat jauh, semakin jauh, semakin jauh tak terjangkau.

Semakin saya melihatnya, semakin saya sadar bahwa saya tidak pantas memilikinya. Ada banyak tangan lain di luar sana yang lebih cocok, yang lebih sepadan, yang lebih indah. Dan nampaknya memang iya, sebuah tangan sepertinya mulai terjulur ke arahnya. Tangan yang belum bisa saya lihat, tapi bisa saya rasakan. Dan nampaknya payung itu juga mulai mendekat ke arah tangan misterius itu.

Iyak, mungkin memang begitu, walau saya percaya jodoh, tapi saya tidak tahan untuk terus sakit. Memandanginya sangat indah, di dekatnya sangat nyaman. Tapi tahukah dia, bahwa semakin saya melihatnya di etalase, semakin saya kembali terjerat. Rasanya sesak saat kembali pulang setelah memandanginya di etalase. Rasanya sakit membayangkan tangan misterius itu. Rasanya.... mixed like juice, but not a delicious as juice..

Rabu, 11 Maret 2009

15.53.00

Reinkarnasi Sehelai Daun Kuning


Sehelai daun berwarna kuning terjatuh di suatu musim gugur. Seperti manusia, daun itu tidak ingin menjadi tua. melihat bumi dari tempat yang tinggi, menjadi yang pertama untuk menangkao hujan dan juga menemani matahari untuk setengah hari keberadaannya, daun itu menyukai semuanya.
dan sekarang, daun kuning itu sednag melihat ke dalam langit, ia mempunyai sebuah harapan untuk kembali menjadi sehelai daun hijau sekali lagi.

Keajaiban datang. Sebuah sinar berkilau di antara mendung, mungkin matahari memang masih menginginkan sang daun kuning untuk menjadi temannya hingga kemudian sinar itu berbicara bersamaan dengan hembusan angin yang pelan, sang daun kuning akan kembali menjadi daun hijau yang baru.

Daun kuning itu menunggu hingga waktu itu tiba. Ia tergeletak di tanah, membusuk bersama udara dan menjadi unsur pembentuk tanah yang bernama humus. suatu waktu akar mencari makanan dari tanah dan humus itu diserap kembali ke dalam pohon. tidak butuh waktu yang lama hingga humus itu tiba di ujung ranting teratas dan akhirnya langit kembali memberi selamat datang pada sehelai daun baru. helai daun hijau.

Seperti daun, manusia juga bereinkarnasi. namun pertanyaannya, akan menjadi apakah kamu nanti?

kata si Zener bagusan isi gambar, hiiiii akhirnya isi gambar ini

Jumat, 13 Februari 2009

16.23.00

Hadiah Valentine yang Tiba lebih cepat

Detik ini, jam 16.23 WITA. tiba sebuah paket di meja saya. sebuah paket berbungkus tas kertas warna merah, dikirim langsung dari sebuah alamat bertanda Ciumbuleuit. Nama pengirimnya Dewi.


Tahukah apa yang spesial? Bukan pada barangnya atau apanya, melainkan pada kepedulian seorang pada saya. Terharu? of course, tidak menyangka, ternyata ada yang seperhatian begitu pada saya.

Terimakasih kepada seorang Panah Hujan, kadonya sampai di tempatku.
Sebuah syal putih dan sweter ungu warna kesukaanku.
No word to show how much I appreciate it.

Untuk hadiahmu, tunggu tanggal 16 saja.

nah, teman-teman, apa hadiah yang kalian terima valentine kali ini?

About