Saat Memberi Saat Menerima
Seingatku dulu pernah ada sinetron yang judulnya begitu ya. Kalau ga salah pula pemainnya Yati Octavia, dan yang paling aku ingat, aku tidak pernah menontonnya sama sekali. hiii...
Benar, memang ada saat memberi seperti pula saat menerima. Semua hal di dunia ini terlibat dengan hukum sebab akibat, lupa istilahnya apa, yang jelas ada sebuah hutang yang harus dibayar saat kita menerima kebaikan orang.
Kalau misalnya seseorang berbuat baik hanya untuk membalas hutang, apakah itu punya arti kalau dia hanya melaksanakan kewajiban?
Jangan munafik, aku kadang mengharuskan diri untuk berbuat baik pada seseorang yang amat sangat baik padaku. Semua manusiawi kurasa, asalkan kita tidak sengaja berusaha memanusiawikannya. Kalau memanusiawikannya kelewat batas, itu namanya memanfaatkan dan mencari muka.
Ini pribadi pendapatku, orang-orang tulus itu masih ada kok, tapi orang yang membayar utang diatas bahkan masih lebih ada. Lalu tempatku dimana?
Aku jawab dnegan mantaf, yaitu di kedua duanya, namun dengan proporsi yang tidak jelas aku ketahui.
Ada sebuah ritual yang entah dimulaid air kapan. Traktiran saat ulang tahun. Untuk merayakan bertambahnya umur? Bukannya tambah tua itu makin dekat dengan kematian? hii....
Bukannya sinis, aku jarang nraktir teman saat ulang tahun , karena yah... aku tidak mau memaksakan ulang tahun jadi istimewa bagi orang lain, cukup bagiku sendiri dan jika ada yang tulus membuatnya istimewa, aku bersenang hati. Dan juga yah... banyak hal tidak bisa dilakukan jika berurusan dengan kantong.
Budaya Timur memang kental dengan adat, juga dengan hal saat memberi saat menerima ini. Di Bali apalagi (bukan promosi ya).
Saat ada kematian, tetangga, keluarga bahkan yang rumahnya jauh berdatangan membawakan beras dan atau serta gula, namanya "madelokan". arti indonesianya menengok.
Saat mau ada upacara, entah itu metatah (potong gigi), pernikahan, ataupun rahinan di sanggah, juga ada istilah "ngenjuang baas". Artinya memberikan beras yang lagi lagi, kadang disertai gula.
Selain itu, juga ada istilah "nulungin", istilahnya menolong saat ada kegiatan. Konteksnya lebih ke kegiatan fisik.
Daerah lain rasanya pasti ada, banyak lagi.
Pernah dengar istilah giri dan gimu?
Dari permukaan-permukaan bahasanya jelas itu bahasa Jepang. Giri diartikan sebagai kewajiban untuk membalas pemberian barang atau kebaikan yang dilakukan oleh orang lain. Sedangkan Gimu lebih bisa dikatakan sebagai kesalehan dimana akan mendorong seseorang yang memiliki hutang budi untuk bisa menunjukkan kesetiaannya pada orang yang memberikan bantuan.
Buat apa dua kata asing itu di postingan kali ini? Ah, bukan buat apa sebenarnya, itu bahasan skripsi temanku, Clara. Berhubung temanya sama.
Akhirnya bukan aku mempersalahkan sebuah ajaran, "sering-seringlah berbuat baik pada orang, maka kamu juga akan menerima kebaikan dari orang". Bukankah itu hukum sebab akibat, karma dari apa yang kita lakukan. Atau bisakah itu disebut sebagai pamrih.
Jujur, aku kurang percaya kalau sama sekali tidak ada pamrih di dunia ini. Semua dijalankan lebih pada karena memang harus dijalankan, istilahnya kewajiban. Dan begitupula aku, menjalani semuanya karena memang harus dijalankan (terdengar jahat bukan?)
Lalu, apa berbuat baik itu juga kewajiban?
N.B
1. mohon maaf bagi beberapa teman blog yang pake setingan koment box below. inetku lagi lambat, jadi aku tidak bisa membuat koment di postingan kalian. IDku di kolom IDnya ga muncul, ditungguin lama juga ga muncul2. Terutama yg blognya agak berat Kalau ada soutmix aku tinggalkan pesan di soutmix. Bagi yang ga ada soutmix seperti vitri dan kavke_santi, maap ya. bukannya aku tidak balas mampir tapi.. yah...
2. Bagaimana kalau kita demo spedy, teh Tika?
3. Tulisan ini pribadi pendapatku, kalau ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan (mumpung lebaran masih jauh)
4. Kenapa readmoreku ga jalan?? ohh ada yang bisa bantu??? bentrok dia sama related post. uhhhhh (bagian ini ga jadi, sudah dimake up-in sama kucing garong. tapi kok readmorenya jadi Nchi dududz? hiksss)
gambar dari http://www.innosia.com
Benar, memang ada saat memberi seperti pula saat menerima. Semua hal di dunia ini terlibat dengan hukum sebab akibat, lupa istilahnya apa, yang jelas ada sebuah hutang yang harus dibayar saat kita menerima kebaikan orang.
Kalau misalnya seseorang berbuat baik hanya untuk membalas hutang, apakah itu punya arti kalau dia hanya melaksanakan kewajiban?
Jangan munafik, aku kadang mengharuskan diri untuk berbuat baik pada seseorang yang amat sangat baik padaku. Semua manusiawi kurasa, asalkan kita tidak sengaja berusaha memanusiawikannya. Kalau memanusiawikannya kelewat batas, itu namanya memanfaatkan dan mencari muka.
Ini pribadi pendapatku, orang-orang tulus itu masih ada kok, tapi orang yang membayar utang diatas bahkan masih lebih ada. Lalu tempatku dimana?
Aku jawab dnegan mantaf, yaitu di kedua duanya, namun dengan proporsi yang tidak jelas aku ketahui.
Ada sebuah ritual yang entah dimulaid air kapan. Traktiran saat ulang tahun. Untuk merayakan bertambahnya umur? Bukannya tambah tua itu makin dekat dengan kematian? hii....
Bukannya sinis, aku jarang nraktir teman saat ulang tahun , karena yah... aku tidak mau memaksakan ulang tahun jadi istimewa bagi orang lain, cukup bagiku sendiri dan jika ada yang tulus membuatnya istimewa, aku bersenang hati. Dan juga yah... banyak hal tidak bisa dilakukan jika berurusan dengan kantong.
Budaya Timur memang kental dengan adat, juga dengan hal saat memberi saat menerima ini. Di Bali apalagi (bukan promosi ya).
Saat ada kematian, tetangga, keluarga bahkan yang rumahnya jauh berdatangan membawakan beras dan atau serta gula, namanya "madelokan". arti indonesianya menengok.
Saat mau ada upacara, entah itu metatah (potong gigi), pernikahan, ataupun rahinan di sanggah, juga ada istilah "ngenjuang baas". Artinya memberikan beras yang lagi lagi, kadang disertai gula.
Selain itu, juga ada istilah "nulungin", istilahnya menolong saat ada kegiatan. Konteksnya lebih ke kegiatan fisik.
Daerah lain rasanya pasti ada, banyak lagi.
Pernah dengar istilah giri dan gimu?
Dari permukaan-permukaan bahasanya jelas itu bahasa Jepang. Giri diartikan sebagai kewajiban untuk membalas pemberian barang atau kebaikan yang dilakukan oleh orang lain. Sedangkan Gimu lebih bisa dikatakan sebagai kesalehan dimana akan mendorong seseorang yang memiliki hutang budi untuk bisa menunjukkan kesetiaannya pada orang yang memberikan bantuan.
Buat apa dua kata asing itu di postingan kali ini? Ah, bukan buat apa sebenarnya, itu bahasan skripsi temanku, Clara. Berhubung temanya sama.
Akhirnya bukan aku mempersalahkan sebuah ajaran, "sering-seringlah berbuat baik pada orang, maka kamu juga akan menerima kebaikan dari orang". Bukankah itu hukum sebab akibat, karma dari apa yang kita lakukan. Atau bisakah itu disebut sebagai pamrih.
Jujur, aku kurang percaya kalau sama sekali tidak ada pamrih di dunia ini. Semua dijalankan lebih pada karena memang harus dijalankan, istilahnya kewajiban. Dan begitupula aku, menjalani semuanya karena memang harus dijalankan (terdengar jahat bukan?)
Lalu, apa berbuat baik itu juga kewajiban?
N.B
1. mohon maaf bagi beberapa teman blog yang pake setingan koment box below. inetku lagi lambat, jadi aku tidak bisa membuat koment di postingan kalian. IDku di kolom IDnya ga muncul, ditungguin lama juga ga muncul2. Terutama yg blognya agak berat Kalau ada soutmix aku tinggalkan pesan di soutmix. Bagi yang ga ada soutmix seperti vitri dan kavke_santi, maap ya. bukannya aku tidak balas mampir tapi.. yah...
2. Bagaimana kalau kita demo spedy, teh Tika?
3. Tulisan ini pribadi pendapatku, kalau ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan (mumpung lebaran masih jauh)
4. Kenapa readmoreku ga jalan?? ohh ada yang bisa bantu??? bentrok dia sama related post. uhhhhh (bagian ini ga jadi, sudah dimake up-in sama kucing garong. tapi kok readmorenya jadi Nchi dududz? hiksss)
gambar dari http://www.innosia.com
yoi ...
BalasHapuskadang orang sering lupa ama yang namanya memberi..ingetnya menerimaaaaa terus...maunya yaaa
eh...ternyata pertama ane...
BalasHapusbtw, ganti template nih yeeee...bagus banget lhoh... :)
aku komen yang NB nomor 1-nya aja
BalasHapusdi tempatku juga begitu aku pakai firefox baru
komen dibawah postingan ga muncul
sepertinya firefox bermasalah
sekasrang aku ganti pakai google chrome,
pakai safari atau IE juga bisa kok
opera aku belom coba
readmore suka ngambek kalo baru ganti template. blog pelancong aku tuh gak bisa pake readmore ketika ganti template.
BalasHapuscinta itu bukan memberi dan menerima,
BalasHapusitu hukum sebab akibat namanya,
dan jika demikian maka tidak akan ada keikhlasan dan ketulusan dalam cinta,
cinta itu energi alam yang menggerakkan semesta raya dalam jalan menuju kesempurnaan..
begitu halnya dengan kita, yang berusaha menemukan dan memiliki cinta tuk jadi sempurna
ngomong apaan sih? dududzz...
BalasHapussekarang dah ada read morenya kan? keren lagi "nchi dududz"
yang bikin pasti orag ganteng hohohoho...
waaaa... aku tumben nggak nyepammm... nyeppam dulu ahh...
BalasHapusmumpung yang punya blog ndiri nggak bisa ngeliat komennya hohoho...
dasar sapidi dududzz....
nambah ahh biar bisa jadi top 1...
BalasHapusBenar seperti yang ditulis di ats...
BalasHapusAda saatnya kita harus bisa memberi
Ada saatnya pula kita harus bisa menerima
tetapi aku memberi perhatian pada mereka, dan mereka tak memberikannya padaku, apa yang harus kuterima?
BalasHapusinilah yang di sebut timbal balik suatu hubungan
BalasHapushehehehehee
Sebab akibat hanya kebiasaan saja...
BalasHapuseh balik sini lagi
BalasHapusya mbak
BalasHapussaling berbagi antar sesama..
bikin hidup makin berwarna dan penuh makna
yang penting tetep semangat aja mbak.. :D
jangan demo spedy..ntr kasus hohoh
BalasHapusihik ihik ihik ngintip ah:p
BalasHapushaloooooooo ceweeeeeeeeeee'
take and give itu ga wajib kok chi..
BalasHapusmalah di dalam agama Islam malah diharuskan untuk selalu memberi..memberi..memberi..tapi lupakan saja apa yang kamu beri itu, ingatlah selalu apa yang kamu terima dari orang lain
cinta itu apa ya....? yang jelas ser ser gt deh... ga nyambung bngt bunga
BalasHapusterkadang begitu sulit menemukan ini, saat memberi saat menerima
BalasHapusella setuju hukum sebab akibat..
BalasHapusapalagi terus terang ella biasanya nih....kalo org buat baik ke ella yaaa ella akan lebih baik ke dia...tapi kalo dia jahat yaaa jahatin juga donk hahahha..kalo ga yaa berusaha menghindar hehheh
hmmm pantesan tadi sempet aneh aja pas klik nchi dududzz kirain apaan Chi eh rupanya ridmor tho..
BalasHapuskeknya kotak komenku gak pake tex below nih jadi bisa sering mampir dunk di tempatku
mo demo speedy.....??? uwahhhh ikutttt...
ikut nonton maksudnya hehehheh
*jahat*
wkwkwkwkw, ayo rajin memberi , biar makin banyak kita menerima hehehehhe ... ,,,
BalasHapuswah maaf nih baru mampir2 heheheh,, siang tadi keluyuran :D
demo sapeedy ??? heheheh, gak ikutan ah ..
BalasHapuseh lupa, ngeganggu yang lagi malam mingguan ah heuehuehue ...
BalasHapushaduww... ternyata bukan aku aja yg ngerasa jaringan lola... ngebetein abz...
BalasHapustp aku ga pake speedy... hiihihihi...
Kalo ak sih pengennya gini 'selagi masi bisa memberi' ya do it aja.. tanpa km sadari akan menerima balasan yang jauh lebih layak...
BalasHapusamin...
readmore ny cek aja di htmlny... bisa diubah kok...
embak ak ikutan follow ya
BalasHapusSapa yg menabur dia kan menuai.
BalasHapusReadmore bermasalah ya? edit aja htmlnya, ganti dng readmore otomatis. Liat caranya di o-om.com
Berbagi itu indah.,
BalasHapusintinya tuh what you give, you'll get back.
BalasHapusbegitu kan?
berbuat baik itu bukan kewajiban, tapi kebutuhan.. karena ada rasa puas setelah berbuat baik, ada penghargaan ke diri gw sendiri, ngerasa berharga di mata Tuhan gw.. Dan seperti moccha, ini jg pendapat pribadi gw hehe
BalasHapusberbuat baik itu bukan kewajiban, tapi kebutuhan.. karena ada rasa puas setelah berbuat baik, ada penghargaan ke diri gw sendiri, ngerasa berharga di mata Tuhan gw.. Dan seperti moccha, ini jg pendapat pribadi gw hehe
BalasHapusberbuat baik itu bukan kewajiban, tapi kebutuhan.. karena ada rasa puas setelah berbuat baik, ada penghargaan ke diri gw sendiri, ngerasa berharga di mata Tuhan gw.. Dan seperti moccha, ini jg pendapat pribadi gw hehe
BalasHapusLebih tepatnya 'siapa yang menebar benih suatu saat dia sendiri yang akan menuainya'
BalasHapusemang harusnya pamrih itu ngga ada... aduh GJ deh komenku. sori,,, mudku buruk nih
BalasHapusPertama sih aku mau bilang
BalasHapusganti template nih ye??
yang kedua aku mau bilang
kalo orang sudah keenakan menerima biasanya lupa memberi
yang ke tiga aku mau bilang
memberi itu sebenernya kita gak akan kehilangan
tapi akan menerima yang lebih banyak
wahhh..ganti baju neeehh...makin ok
BalasHapusmakanya saya ga percaya sama sekali sama yang namanya cinta yang tulus ga mengharapkan apa apa
BalasHapusga ada deh tuhhhhhhhh
tp udah jadi readmore kan bukan nchi dududz lagi kan nchi????
BalasHapusolala... tak pa-pa kok nchi kalau gak bisa berkunjung.....
ini aq juga barusan bisa blogwalking niy.....
Memberi itu penting, menerima juga sama pentingnya. Kadang ada yg gengsi untuk menerima juga loh.. Nice posting :)
BalasHapus