Kapan Kamu Besar, Nak?
Gosip terbaru!
Sekarang neraka lagi heboh, Michael Jackson lagi konser ditemani Mbah surip. Tiba-tiba konser kacau, semua penonton lari terbirit-birit dan bersembunyi. ketika wartawan datang, polisi mengatakan bahwa Noordin M Top datang sambil bawa bom.
Bom atom, bikin neraka gempa dan bergoyang. Tanah retak, jadinya panasnya sampe ke bumi, bikin bulan november jadi bulan panas.
Kika tertawa waktu membaca sms yang baru masuk di hapenya tersebut. Ibunya dan Kakanya, Lika, meliriknya dengan ekspresi yang berbeda. Ibu hanya tersenyum kecil sambil geleng-geleng, lalu meneruskan mengoleskan selai ke roti yang dipersiapkan untuk Ayah. Sementara Lika, yang duduk disebelahnya tersenyum sinis sambil mengunyah roti selai.
"Dasar anak-anak, baca sms aja sambil ketawa ngakak begitu!" ujar Lika.
Kika melirik sambil menjulurkan lidah. "Ye, Kakak sinis ah. Bilang aja Kakak ngiri karena tidak dikirimin sms sama Toni, yee..."
Toni adalah sepupu mereka. Menyandang predikat sebagai cowok paling ganteng di sekolah, dan walaupun mereka bersaudara sepupu, Lika dan Kika kompak ngefans sama Toni. Mereka berdua masih duduk di SD, Lika kelas Lima sementara Lika kelas empat.
"Ah, itu sih kamu saja yang mengada-ada. Buktinya kemarin Toni sms aku berkali-kali. Aku saja tidak sombong, itu kamu baru di sms sekali saja sudah girang," tukas Lika.
Kika tertawa. "Sms berkali-kali apanya? Aku lihat sendiri kok itu sms yang sama cuman masuknya berkali-kali. Ntuh karena sinyalnya jelek, kartu yang Kakak pake jelek!"
"Yee.. apanya yang jelek. Justru kartu Kakak itu bagus. Baiknya minta ampun, buktinya sms sekali masuknya lima kali. coba kalau kamu sms lima kali, kenanya berapa, tuh?"
Ibu menengahi mereka. "Eh, kalian itu kakak adik, bersaudara hanya berdua, tapi kerjaannya berantem mulu. Ga boleh tahu! Sesama saudara harus saling menyayangi, kalau kalian berantem mulu kayak anak kecil begitu, kapan kamu besar dan dewasa, Nak?"
"Lha, kita kan memang masih SD, Bu? Masak disuru cepat-cepat besar?" protes Lika.
Kika mengangguk, kini sepaham dengan kakaknya. "Betul itu, Bu! Jadi orang dewasa itu tidak menyenangkan, selalu bilang tidak boleh. Ini tidak boleh, itu tidak boleh. Tidak boleh kotor, tidak bole ngabisin sabun, katanya tidak boleh kotor tapi kenapa ngabisin sabun ga dikasi, iya kan, Kak?!" ia meminta persetujuan Kakaknya.
Bukannya mengangguk, Lika malah mendelik. "Yee... memangnya kamu suka makan sabun?"
Kika cemberut lalu mengambil hapenya kembali. "Kakak ga seru, tadi sudah didukung, tapi giliranku malah diledekin. Kakak jahat!"
Ibu mesem-mesem saja, mau melihat bagaimana kedua anaknya menyelesaikan permasalahan.
"Memangnya siapa nyuruh kamu dukung aku? Kamunya saja yang tidak tetap pendirian! jadi orang itu harus punya pendirian, sekali bilang tidak, harus tetap tidak. Itulah namanya orang gede, orang dewasa. Iya kan, Bu?!"
Kali ini Kika tidak mempan diledek, ia menunjuk kakaknya dengan senyum jahil. "Yang bener orang dewasa punya pendirian? Yang bener? Kapan itu ada yang bilang kalau malam-malam pengen pipis harus ke kamar mandi, buktinya ada yang kamarnya bau pesing. Hayoo.. mana ada orang dewasa yang ngompol? hayoo... "
Lika mendelik, meletakan sisa rotinya di meja."Kamu ngapain ke kamarku? Mau nyuri ya?"
Masih tersenyum jahil, Kika menggeleng. "Enak aja, orang dewasa ga boleh nuduh sembarangan. Ada asas yang namanya... ngg... ng... "Lika berpikir, "... apa namanya, Bu?"
"Asas praduga tidak bersalah," jawab Ibu.
"Nah, itu dia. Berarti Kakak juga belum dewasa!" Sahut Kika senang.
Lika mendelik. "Terserah!"
"Ye, Kakak kalah.. Kakak kalah..."
Sebelum anak-anaknya bertengkar lebih lanjut, Ibu buru-buru menengahi. "Kalian itu, baru dikasih tahu kalau sesama saudara tidak boleh berantem. Harus akur dan saling menyayangi. Kalian hanya dua bersaudara, nanti kalau Ayah dan Ibu sudah tidak ada, kalian mau sama siapa di dunia ini?"
"SAMA SUAMI!"
Serempak keduanya menjawab, dan Ibu hanya bisa melengos. Sambil menghela napas ia berkata dalam hati, "Sudahlah, nanti kalau sudah besar mereka akan mengerti sendiri."
Dan akhirnya Lika serta Kika kembali bertengkar dan beradu argumen.
****
N.b : Cerpen tantangan dari Clara, berjudul "Kapan Kamu Besar, Nak?" dengan genre komedi. tapi aku ga yakin ini masuk kategori komedi, wkwkwk... but, I try to make the reader, at least smille. hehehe...
Untuk punya clara, bisa dibaca disini, tulung tulung diperiksa, nilai ujiannya berapa, wkwkwkw
Sekarang neraka lagi heboh, Michael Jackson lagi konser ditemani Mbah surip. Tiba-tiba konser kacau, semua penonton lari terbirit-birit dan bersembunyi. ketika wartawan datang, polisi mengatakan bahwa Noordin M Top datang sambil bawa bom.
Bom atom, bikin neraka gempa dan bergoyang. Tanah retak, jadinya panasnya sampe ke bumi, bikin bulan november jadi bulan panas.
Kika tertawa waktu membaca sms yang baru masuk di hapenya tersebut. Ibunya dan Kakanya, Lika, meliriknya dengan ekspresi yang berbeda. Ibu hanya tersenyum kecil sambil geleng-geleng, lalu meneruskan mengoleskan selai ke roti yang dipersiapkan untuk Ayah. Sementara Lika, yang duduk disebelahnya tersenyum sinis sambil mengunyah roti selai.
"Dasar anak-anak, baca sms aja sambil ketawa ngakak begitu!" ujar Lika.
Kika melirik sambil menjulurkan lidah. "Ye, Kakak sinis ah. Bilang aja Kakak ngiri karena tidak dikirimin sms sama Toni, yee..."
Toni adalah sepupu mereka. Menyandang predikat sebagai cowok paling ganteng di sekolah, dan walaupun mereka bersaudara sepupu, Lika dan Kika kompak ngefans sama Toni. Mereka berdua masih duduk di SD, Lika kelas Lima sementara Lika kelas empat.
"Ah, itu sih kamu saja yang mengada-ada. Buktinya kemarin Toni sms aku berkali-kali. Aku saja tidak sombong, itu kamu baru di sms sekali saja sudah girang," tukas Lika.
Kika tertawa. "Sms berkali-kali apanya? Aku lihat sendiri kok itu sms yang sama cuman masuknya berkali-kali. Ntuh karena sinyalnya jelek, kartu yang Kakak pake jelek!"
"Yee.. apanya yang jelek. Justru kartu Kakak itu bagus. Baiknya minta ampun, buktinya sms sekali masuknya lima kali. coba kalau kamu sms lima kali, kenanya berapa, tuh?"
Ibu menengahi mereka. "Eh, kalian itu kakak adik, bersaudara hanya berdua, tapi kerjaannya berantem mulu. Ga boleh tahu! Sesama saudara harus saling menyayangi, kalau kalian berantem mulu kayak anak kecil begitu, kapan kamu besar dan dewasa, Nak?"
"Lha, kita kan memang masih SD, Bu? Masak disuru cepat-cepat besar?" protes Lika.
Kika mengangguk, kini sepaham dengan kakaknya. "Betul itu, Bu! Jadi orang dewasa itu tidak menyenangkan, selalu bilang tidak boleh. Ini tidak boleh, itu tidak boleh. Tidak boleh kotor, tidak bole ngabisin sabun, katanya tidak boleh kotor tapi kenapa ngabisin sabun ga dikasi, iya kan, Kak?!" ia meminta persetujuan Kakaknya.
Bukannya mengangguk, Lika malah mendelik. "Yee... memangnya kamu suka makan sabun?"
Kika cemberut lalu mengambil hapenya kembali. "Kakak ga seru, tadi sudah didukung, tapi giliranku malah diledekin. Kakak jahat!"
Ibu mesem-mesem saja, mau melihat bagaimana kedua anaknya menyelesaikan permasalahan.
"Memangnya siapa nyuruh kamu dukung aku? Kamunya saja yang tidak tetap pendirian! jadi orang itu harus punya pendirian, sekali bilang tidak, harus tetap tidak. Itulah namanya orang gede, orang dewasa. Iya kan, Bu?!"
Kali ini Kika tidak mempan diledek, ia menunjuk kakaknya dengan senyum jahil. "Yang bener orang dewasa punya pendirian? Yang bener? Kapan itu ada yang bilang kalau malam-malam pengen pipis harus ke kamar mandi, buktinya ada yang kamarnya bau pesing. Hayoo.. mana ada orang dewasa yang ngompol? hayoo... "
Lika mendelik, meletakan sisa rotinya di meja."Kamu ngapain ke kamarku? Mau nyuri ya?"
Masih tersenyum jahil, Kika menggeleng. "Enak aja, orang dewasa ga boleh nuduh sembarangan. Ada asas yang namanya... ngg... ng... "Lika berpikir, "... apa namanya, Bu?"
"Asas praduga tidak bersalah," jawab Ibu.
"Nah, itu dia. Berarti Kakak juga belum dewasa!" Sahut Kika senang.
Lika mendelik. "Terserah!"
"Ye, Kakak kalah.. Kakak kalah..."
Sebelum anak-anaknya bertengkar lebih lanjut, Ibu buru-buru menengahi. "Kalian itu, baru dikasih tahu kalau sesama saudara tidak boleh berantem. Harus akur dan saling menyayangi. Kalian hanya dua bersaudara, nanti kalau Ayah dan Ibu sudah tidak ada, kalian mau sama siapa di dunia ini?"
"SAMA SUAMI!"
Serempak keduanya menjawab, dan Ibu hanya bisa melengos. Sambil menghela napas ia berkata dalam hati, "Sudahlah, nanti kalau sudah besar mereka akan mengerti sendiri."
Dan akhirnya Lika serta Kika kembali bertengkar dan beradu argumen.
****
N.b : Cerpen tantangan dari Clara, berjudul "Kapan Kamu Besar, Nak?" dengan genre komedi. tapi aku ga yakin ini masuk kategori komedi, wkwkwk... but, I try to make the reader, at least smille. hehehe...
Untuk punya clara, bisa dibaca disini, tulung tulung diperiksa, nilai ujiannya berapa, wkwkwkw
aku ga besar besar mak.... >,<
BalasHapusbtw ini ya cerpen tantangan si clara itu??? mwehehehe... baca dulu ahh...
BalasHapusemang dirimu gak pantas yak kalau bercerita diluar tentang psycho, pembunuhan, bunuh diri...... gak ada unsur komedinya nchi.....
BalasHapushiks... ga ada ya? hikss....
BalasHapuswkwkwkwkwk aq penasaran sama cerita yang dibuat clara...... kalau entar malam dia baru ngepost berarti besok aq baru bisa baca.....
BalasHapusiya nchi gak ada unsur komedinya, malahan pas sms pembukaan ntu..... gak berasa komedinya, malah jadi bingung......
BalasHapusGosip terbaru!
BalasHapusSekarang neraka lagi heboh, Michael Jackson lagi konser ditemani Mbah surip. Tiba-tiba konser kacau, semua penonton lari terbirit-birit dan bersembunyi. ketika wartawan datang, polisi mengatakan bahwa Noordin M Top datang sambil bawa bom.
Bom atom, bikin neraka gempa dan bergoyang. Tanah retak, jadinya panasnya sampe ke bumi, bikin bulan november jadi bulan panas.
kalau ada sms kayak gini masuk ke hapeku mah aq gak malah ketawa ngakak..... malah bingung jadinya, sms gak penting begono.....
ya tapi idenya bagus nchi, pertengkaran antara saudara jadi bisa ngebuat aq mesem-mesem pas baca dialog pertengkarannya.... cuman unsur komedinya kagak ade...... xixixixi penasaran banget baca punya clara niy...... xixixixixi :D
BalasHapuscerpen yang bagus, kasihan tuh ibu, pasti agak sakit hati mendengar anaknya bilang ikut suami, hehehe..
BalasHapustapi kan namanya masih anak kecil. jadi semua ucapannya kurang agak dipikir dulu!
Cara Membuat Blog
ooooooooo
BalasHapusini toh tantangannya...
memang berat ya mo bikin komedi...actually aku msh bisa senyum2 kok dudz... tp blom segokil itik ayu nan gelo itu hahahahhaa
eh tp skali2 gpp kok chi...
BalasHapussemangat!!!! aku team mochi
aza aza mochi!!!
dirimu emang pas nya ama cerpen yg hitam kelam, yg thriller, yg bunuh2an, yg aneh2... krn itu ada di dalam dirimu chi... sptnya dirimu tenggelam, ikut berada dicerpen tsb. kalo yg skrg mnrtku dipaksakan krn tenggat waktu hahahahahha....
BalasHapustp dirimu pasti bisa kok... I know that... asalkan pikiran bebas n gk buru2 pasti bs nulis komedi
oke deh...
BalasHapusaku mau menjenguk clara dulu...apakah dia bs melaksanakan tantanganmu
Nchiii.. (hih, hampir saja aku tulis namamu seperti ku sapa di YM.. hihihihi- untung inget delete)
BalasHapusBisa bikin senyum, tapi juga berpikir. Ada komedi, tapi mungkin cuma 5%,
(healahh.. kita-kita sebagai juri kok pelit-pelit banget ngasi nilai....)
Yang jelas.. setuju ma Mbak Linda.
(ga ngomong ah, nanti di bilang bawel..)
btw, btw, break time pake bhs inggris, ya dounk, kan break time dari kompie atau lapie ngambil kamus, betul gaaaaaaa...???
hihihihihii...
XD
Semangat jegeg!
Big hug and kiss from me! mwah!
Ehhhhhhhh
Bli Jonni, satu SMA ma aku, gyahahhahahhahhaaaa... (guling-guling)
aku mau sampe kapanpun umurku sembilaaan belaaaas tahuuuunnnnn hahahahhahaha
BalasHapushey puisiku bukan mellow nchi... aku cuma pengin nulis itu.. dan menikmati semua perasaan yang muncul hahaha wek
belum ada komedianya dudz,
BalasHapustapi ntar d coba lagi lebih giat yah..
mamermu ini akan setia menjenguk ceritamu :D
hmm... semua komengan udah terwakili di atas...
BalasHapusGak lucu.
BalasHapusmampir siang nchi :D
BalasHapusdohh ndak ngerti cerpen :D biasa otak yg butek gini dah.. heheheh
jiahahahaha kena tantang rupanya
BalasHapusaku tersenyum
november tuh bukan bulan panas
tapi bulan hujan
november rain
plus bulan musim durian
jaiahahahahahaha
aku akan besar jika makanku banyaaaaak
BalasHapusaduh semua makhluk nyinyir udah komentar tidak menyisakan ruang, yang jelas meski kesan komedinya masih kurang tapi saya jadi terhibur banget baca cerpen ini
BalasHapuskalo aku jadi dua anak itu, aku akan jawab:
BalasHapus"Sama KYUHYUN!!" hihihihihi....
ups, tapi nanti bisa berubah lagi sih, sama Lee jun, sama hyun jun, sama jong hun, sama...bla bla...tapi intinya satu, sama cowok tampan b-)
aku komen apa ya ? T^T
BalasHapusliat awalnya heboh banget...ternyata kisah ttg dua saudara ya hehehe...nice :)
BalasHapusCerpennya bagus, kisah keseharian keluarga selalu menarik utk di baca
BalasHapusKayaknya belon begitu menggigit deh chi...
BalasHapustapi udah sangat bagus koq dibandingin bila aku yang bikin...
Ceritaanya baguss banget mbak... enak dibaca, tapi boleh ngasih masukan ga?? hnngg... anak SD sudah sepintar itu bersilat lidah kok agak aneh ya, topik pembicaraannya kok kayak orang gede ya, sudah pinter sms2an juga dengan cowok didepan ibunya, kalo yg jd ibunya kok ngebiarin banget ya 2 gadisnya rebutan cowok, dan isi sms buat anak kelas 4 SD itu sedemikian hingganya meskipun sms lucu kok kayaknya bukan jenis sms anak SD (terlalu berat isi smsnya), dan anak SD sudah tau hidup dengan suami nantinya (kayak korban sinetron deh).
BalasHapusheheheh maaf ya say, bukannya sok bisa bikin cerpen (secara aku juga ga bisa kok) cuma as a reader kok ceritanya agak masuk akal ya... :)
eh ralat :
BalasHapusheheheh maaf ya say, bukannya sok bisa bikin cerpen (secara aku juga ga bisa kok) cuma as a reader kok ceritanya agak ga masuk akal ya... :)
iya chi cerita dua saudaranya bagus kok!!!! cuma openingnya kurang greget!!!!!
BalasHapuscoba opening di buka dengan kasus cinta segitiga antashari, rani juliani dan burhanudin .......eh sapa namanya tuh???? lupa deh hehehehehe
cuma saran kalo diikuti ya gak papa kalo gak diikuti ya mbok diikuti heheheheheh........
aku gak bisa bikin cerpen kayanya mau juga belajar sm km mba hehe...
BalasHapustapi ini cerita komedi ya ??
to the point dear.. ga ada unsur komedinya,garing,topiknya maksa..
BalasHapustapi harus dihargai dirimu udah berusaha buat yang terbaik..tapi this is not ur soul ;)
diperhatikan editnya lagi tuh yah..
emang tetep itik tuh komedian sejati,walopun ringkas tapi nendang banget komedinya heheh
tetep semangaattt!!!!!
Ya elah, sabun pake dibawa2 segala, xixiix...
BalasHapusOdol ama shampoonya nggak mbak..?? :D
kayak nya termasuk komedi,,, Saya juga pernah dapet sms tentang neraka yang heboh karena Michael jackson Konser di neraka,, ada2 aja yang buat sms kyk gt
BalasHapus"sama suami"!! wkwkwkw ngekek endingnya ;))
BalasHapusheuhehehe wen ketawa2 sendiri baca postingan paragrap pertama:p
BalasHapusbtw udh maksimal..udh maksimal..gak bisa besar lagi inih chi, udah mentok:p
hmm... met pagi...
BalasHapusjujur, aku belum ketawa nih. mesem juga belum. tapi ini pendapat yg jujur lho.
BalasHapusnchi.... aq udah baca punya clara..... kayaknya kamu ntu yg kudu nraktir clara..... ya seenggaknya dia ada unsur mutilasinya, biar kurang greget tapi bagus lah..... ^^
BalasHapusaq menyimpulkan dirimu yg nraktir clara...... wkwkwkwkwk
Wakakakakakakakakakakkakaka
BalasHapusKetawa guling2 nih.
wah,,si vitree bikin heboh nih
BalasHapusuntuk konser mbah surip n MJ nya berapa neh harga tiket masuknya
hehehe
hehehe..not bad kok cerpennya..
BalasHapuslumayan laah..nyata banget ceritanya dengan kejadian sehari-hari..jangan lupa mampir yaaa :D
he..he.. ceritanya seru euy, cukup renyah, jujur.. 'n dalem.. salut deh..
BalasHapusawalnya ngakak kok...tapi di tengah jadi merenung *halah*, itu pas berdebat soal kedewasaan.
BalasHapusterus di akhir ngakak lagiiiiiii
psikokomedi kali ya..(emang ada?)
aku udah besarrrrrrrrrrr
BalasHapusjiahahahahaha
wa...tulisannya bagus juga ci..
BalasHapustapi memang kurang keluar gregetnya dibanding postingan2 mu yg sllu bikin aku ketawa ngikik ..
hehhe..
sip pokoknya..
Sebelumnya... Hola, Mocca Chi :) Ini aku, Xeno.(SKSD mode=on)
BalasHapusAku dah baca kedua cerita kamu ama Kurara. Keduanya siip :)
Klo pendapat aku soal cerita kamu ini, unsur humornya ringan. Tapi, aku juga setuju ama BrenciA KerenS soal karakter anak-anaknya. Terkesan sudah dewasa gimana... gitu :D
Keep writing, Mocca Chi:)
keren...keren..keren...
BalasHapusanak kecil loncat-loncat #mode on#
apa kabar sahabatku....baik baik aja kan
BalasHapusIni cerpen tantangan dari mba Clara ya..
BalasHapuskalo aku jadi anak SD mending aku gak usah besar aja
kaya Michael Jackson, suarany tetep merdu..
Over all, cerpennya bagus kok Nchi..
bukan membagus2kan atau sok membagus2kan
menuangkan ide untuk jadi cerita gak semua orang bisa..
hahahaha... percis kayak keadaan yg sebenarnya, dua anak saya tuh ya kayak gitu. Kerjaannya beranteeeem.. mulu sampai bosan Ibunya melerai.
BalasHapus