Aturan
Hari ini abis baca perbincangan antara salah satu saudara dengan mantan pacarnya di pesbuk. Mereka sudah pacaran lama, semenjak kuliah di Jogja dan akhirnya saudaraku pulang. Mungkin sekitar setahun atau dua tahun, hubungan mereka masih lanjut, jarak jauh. Dari awal mungkin mereka sudah sadar akan perbedaan yang sangat mendasar, perbedaan keyakinan, namun sesuatu membuat mereka nyaman satu sama lain hingga akhirnya terus bertahan. Namun sebuah masalah, sesering apapun kita menghindar dan menundanya, suatu saat harus diputuskan dan akhirnya... yah, semua memang tidak sesuai dengan keinginan. Mereka harus putus.
Dan setelah beberapa lama, aku sering mengintip perbincangan mereka di pesbuk. Di status-status mereka terus komentar-komentar mereka. Obrolan yang terkesan simple, namun aku bisa merasakan gejolak perasaan saat mereka menulisnya. Sebuah romantisme yang terpendam, yang mungkin suatu saat akan berakhir setelah salah satu menikah.
Hah... hanya dua kata yang aku rasakan setelah membaca perbincangan mereka hari ini, sedih dan juga miris.
Kisah ini bukan satu-satunya kisah yang terjadi karena masalah keyakinan. Ada banyak kisah seperti itu di dunia ini, bukan hanya seribu, tapi jutaan. Kenapa harus ada perbedaan seperti itu ya, mirip sebuah penggolongan berdasarkan nama sebuah keyakinan. Dan mengapa tidak boleh ada sebuah hubungan dalam perbedaan itu, padahal Tuhan tidak pernah membedakan umatnya berdasarkan cara mereka memanggil-Nya.
Inilah aturan. Manusia hidup dalam aturan, entah aturan dari siapa. Dari Tuhan atau manusia itu sendiri. Entahlah...
Dan setelah beberapa lama, aku sering mengintip perbincangan mereka di pesbuk. Di status-status mereka terus komentar-komentar mereka. Obrolan yang terkesan simple, namun aku bisa merasakan gejolak perasaan saat mereka menulisnya. Sebuah romantisme yang terpendam, yang mungkin suatu saat akan berakhir setelah salah satu menikah.
Hah... hanya dua kata yang aku rasakan setelah membaca perbincangan mereka hari ini, sedih dan juga miris.
Kisah ini bukan satu-satunya kisah yang terjadi karena masalah keyakinan. Ada banyak kisah seperti itu di dunia ini, bukan hanya seribu, tapi jutaan. Kenapa harus ada perbedaan seperti itu ya, mirip sebuah penggolongan berdasarkan nama sebuah keyakinan. Dan mengapa tidak boleh ada sebuah hubungan dalam perbedaan itu, padahal Tuhan tidak pernah membedakan umatnya berdasarkan cara mereka memanggil-Nya.
Inilah aturan. Manusia hidup dalam aturan, entah aturan dari siapa. Dari Tuhan atau manusia itu sendiri. Entahlah...
mungkin semua keyakinan memang memiliki aturan masing-masing
BalasHapusAturan keyakinan, aturan kebudayaan.. (don't start talking about Bali..) aku adalah salah satu pemberontak. Aturan dibuat untuk dilanggar. Aku benci bilang ini geg, tapi aku dah kena batunya. (T.T)
BalasHapusHidup ini harus dibuat INDAH, karena cuma satu kali!!!
tul kata gek, chi hidup musti dibuat indah apapun kondisinya.........saya dan istri juga dari latar belakang yang berbeda keyakinan, tapi syukurnya kami berdua bisa mengalahkan ego kami berdua, untuk kemudian membuat orang disekitar kami mengerti bahwa inilah kami............
BalasHapusManusia di ciptakan untuk menaati Aturan bagi Umat islam Aturannya di susun secara detail di Alquran..
BalasHapusHidup memang harus ada perbedaan.. Ada si Miskan Ada si kaya dan Ada si Pintar dan ada si bodoh. Semuanya itu adlah penyiimabang kehidupan..
cinta kadang harus mengalah dengan perbedaan-perbedaan. bahkan kadang2 buat sebagian orang hanya perbedaan tidak penting. lebih miris lagi..
BalasHapusya, itulah hidup. itulah cinta.
BalasHapusdalam perbedaan ada keindahan
BalasHapuskadang perbedaan menjadi sebuah hambatan... namun sebenarnya perbedaan bukanlah alasan... heheheh
BalasHapustemenku juga ada yg putus karena perbedaan itu. inget dengan cerita temenku yg putus sama org bali itu? yang orang tivi? aku udah pernah cerita.
BalasHapusyah, itu cobaan berat buat dia, tapi toh, dia relakan juga. kalo jodoh nggak akan kemana...katanya gitu
Wuih..ia juga ya mbak, aturan itu entah siapa yang buat...
BalasHapusSaya juga bingung...
Padahal, setau saya gak ada aturan yang berlaku untuk masalah seperti itu :D
baru kali ini saya "no comment" karena ga tau mesti berpihak pada siapa???
BalasHapuswuih..dalam nih, aq juga sempat bertanya2 kek kamu nchi. aq juga gag bisa mihak apa karena agama ato manusia, kadang manusia terlalu ekstrim dalam mempertahankan kelompok masing2.
BalasHapusjalani aja hidup ini, karena karakter manusia juga banyak perbedaan gag ada yang sama. kengen nih nchi...
kirain tika yg dudz ceritain di YM, tapi pas d baca lagi berulang *maap dududznya masih blm sembuh* tika baru ngeh...
BalasHapusyah, masalah keyakinan emang prinsipil banget chi, tapi itu tergantung dr orangnya yang jalanin juga mau terus ato berhenti. yang pasti, kebahagiaan cuma mereka yang bisa nemuin *hadooh*
iya. sedih banget kalo org pacaran yg romantis bgt. *nasib jomblo*
BalasHapusOHAYOU! KELIMAKS BELAX. hahahaha. :p
BalasHapuskalo aku punya pendapat sedikit berbeda. Tuhan memang tidak membedakan umatnya. Namun, keyakinan adalah suatu hal yang prinsip. Tidak bisa dipaksakan. Dua orang yang kamu ceritakan di atas, walaupun terpaksa akhirnya mereka putus juga kan.. karena itu memang panggilan dari hati mereka masing2.
BalasHapusaku juga pernah ngalamin itu, tapi memang hati nuraniku mengatakan harus berpisah. Yakin itu jalan yang terbaik.
perbedaan pandangan dalam sebuah hubungan memang wajar, tapi kalo perbadaan itu sudah merujuk ke arah keyakinan, itu yg perlu di hindarkan...
BalasHapushmm perbedaan keyakinan ya?
BalasHapusaku bingung ah komennya.
aku doain aja mudah2an sodara kamu dan pasangannya diberikan jodoh yg terbaik pada akhirnya :D
tapi gak mudah lho menjembatani perbedaan itu.
BalasHapuscuma baca aja, hehehe no comment ah xixixi
BalasHapuscinta ngga bersyarat ternyata bohong kalau dilihat dari sudut pandang ini...
BalasHapusaku tetep akan cinta kamu.... tetep idup bareng kamu asal keyakinan kita sama.. hemmmpphh.
aku masih tetep percaya satu hal : jodoh itu di tangan Tuhan, kita kan ngga tau apa yang ada dalam tangan Tuhan..
tapi emang sih nchi, masalah gender.. agama.. pokoknya SARA biasanya sensitip buat dibahas
mampir ninggal comment dan follow
BalasHapusgak tau mau komen apa.. :)
BalasHapusAku jadi ingin sekali memelukmu, Sist?
BalasHapusHAHAHAHHA.
kalau bicara soal keyakinan memang tak bisa diganggu gugat lagi krn menyangkut hak pribadi insani, dalam soal penyatuan (Soal cinta) juga kembali pada kita juga, mau atau nggak itu aja :) tapiiii karena kita ini hidup gak sendiri (ada ortu, keluarga) tentu merupakan pilihan yg sangat berat bila ingin memaksakan kehendak dua orang manusia yg sedang jatuh cinta :)
BalasHapusaturan itu biasanya karena manusia sendiri nchi..... ach udah lah biarin aturan berkreasi..... aq kok koment gaje yak.... hmmm
BalasHapus