Resolusi Tahun Baru
Apakah anda termasuk tipe orang yang suka membuat resolusi saat pergantian tahun?
Membuat resolusi biasanya dilakukan pada satu waktu atau momentum yang penting, bisa jadi saat tahun baru, atau banyak orang melakukannya saat berulang tahun. Resolusi biasanya berisi keinginan-keinginan, atau target-target yang mau dilakukan pada masa waktu setelah momentum itu.
Resolusi itu apa sih sebenarnya?
Nyontek dikit dari kamus, secara harfiah resolusi berarti pemecahan sebuah masalah, namun dalam KBBI dikatakan kalau resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang), sebuah pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tt suatu hal, rapat akhirnya mengeluarkan suatu yang akan diajukan kpd pemerintah.
Heheh.. artinya kaku sekali. Namun dalam arti sederhananya, resolusi merupakan sebuah keinginan atau harapan, yang ingin kita raih dan dapatkan di masa depan, sebagai perbaikan atas keadaan kita di masa sekarang.
Nah, tahun baru merupakan momentum yang tepat untuk membuat sebuah resolusi. Perubahan tahun, perubahan shio, ataupun perubahan kalender, diyakini bisa membuat nasib atau peruntungan seseorang bisa berubah (jika percaya nasib ya). Walaupun sebenarnya kalau menurutku semua itu balik ke diri kita sendiri, kembali ke usaha kita sendiri, tapi mau ga mau aku juga berharap di tahun depan semuanya bisa menjadi lebih baik.
Namun ada beberapa hal tentang resolusi yang patut dibaca, didapat dari sebuah page yang tidak sengaja ditemukan pagi ini.
Psikolog Peter Herman dan Janet Polivy dari Harvard University menyatakan bahwa resolusi seperti itu biasanya akan memicu sindrom harapan-palsu karena samar, tidak berhubungan atau tidak realistis. Contohnya, seseorang berjanji untuk menurunkan berat badan agar disayang oleh pasangan, atau seseorang berjanji menghilangkan kebiasaan menunda agar dapat meraih promosi dari bos.
Kedua contoh janji tersebut, sekalipun bisa tercapai, belum tentu secara otomatis membuat seseorang lebih disukai orang atau menarik perhatian sang atasan. Akibatnya, perjalanan komitmen resolusi itu semakin lama semakin melemah karena tidak memberikan reaksi yang diharapkan. Peter mencatat sekitar 25% dari daftar resolusi akan ditinggalkan begitu saja dalam 15 minggu pertama dan sisanya paling lama bertahan hingga bulan keenam di tahun yang bersangkutan.
Seorang psikolog lainnya dari University of Washington, Elizabeth Miller, memperhatikan bahwa orang terbiasa menulis beberapa resolusi sekaligus, sehingga menjadi sebuah daftar; sekitar 67% dari responden surveinya membuat resolusi sebanyak tiga buah atau lebih. Permasalahannya adalah hal itulah yang justru membuat seseorang sulit untuk menggenapi rencana awal tahun mereka.
Dalam penelitian lainnya, Richard Wiseman, seorang profesor di University of Hertfordshire, mengumpulkan data resolusi awal tahun lebih dari 3,000 orang. Pada awal tahun, sekitar 52% dari partisipan benar-benar yakin akan merasa sukses dengan daftar resolusi mereka, namun setelah dievaluasi dengan seksama pada penghujung tahun, tercatat hanya 12% saja yang berhasil meraih tujuan impian mereka. Itu berarti hanya 360 dari 3000 orang yang bisa tersenyum puas dan menepuk dada mereka dengan bangga!
Hehehe... jangan sampai membuat resolusi menjadi sesuatu yang hanya sekedar dibuat. Seperti beberapa penelitian diatas, konsistensi dalam menjalan resolusi itulah yang penting, bukan pada apa jenis resolusinya. Karena sulit menjaga konsistensi tersebut itulah yang membuat aku jarang membuat resolusi, paling banter hanya sekedar keinginan untuk begini, lalu ketika ada kesempatan di tahun selanjutnya, baru diusahakan.
Intinya menjalankan hidup dengan santai, mungkin bagi beberapa orang hidup seperti itu seperti hidup tanpa tujuan dan target, namun aku sudah membuktikan, hidup dengan ambisi sama sekali tidak nyaman.
Tapi tahun depan ada beberapa keinginan yang hahaha... harus terlaksana. Diantaranya:
1. Rahasia
2. Beli Laptop
3. Mengunjungi panah hujan
4. Backpaker sama clara
5. Belum dibuat...
6. Menyusul nanti
Point 7 ke dan seterusnya akan sama dengan point 6, menyusul.... soalnya belum kepikiran apa wkwkwkw
so, apa resolusi kalian tahun ini?
Membuat resolusi biasanya dilakukan pada satu waktu atau momentum yang penting, bisa jadi saat tahun baru, atau banyak orang melakukannya saat berulang tahun. Resolusi biasanya berisi keinginan-keinginan, atau target-target yang mau dilakukan pada masa waktu setelah momentum itu.
Resolusi itu apa sih sebenarnya?
Nyontek dikit dari kamus, secara harfiah resolusi berarti pemecahan sebuah masalah, namun dalam KBBI dikatakan kalau resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang), sebuah pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tt suatu hal, rapat akhirnya mengeluarkan suatu yang akan diajukan kpd pemerintah.
Heheh.. artinya kaku sekali. Namun dalam arti sederhananya, resolusi merupakan sebuah keinginan atau harapan, yang ingin kita raih dan dapatkan di masa depan, sebagai perbaikan atas keadaan kita di masa sekarang.
Nah, tahun baru merupakan momentum yang tepat untuk membuat sebuah resolusi. Perubahan tahun, perubahan shio, ataupun perubahan kalender, diyakini bisa membuat nasib atau peruntungan seseorang bisa berubah (jika percaya nasib ya). Walaupun sebenarnya kalau menurutku semua itu balik ke diri kita sendiri, kembali ke usaha kita sendiri, tapi mau ga mau aku juga berharap di tahun depan semuanya bisa menjadi lebih baik.
Namun ada beberapa hal tentang resolusi yang patut dibaca, didapat dari sebuah page yang tidak sengaja ditemukan pagi ini.
Psikolog Peter Herman dan Janet Polivy dari Harvard University menyatakan bahwa resolusi seperti itu biasanya akan memicu sindrom harapan-palsu karena samar, tidak berhubungan atau tidak realistis. Contohnya, seseorang berjanji untuk menurunkan berat badan agar disayang oleh pasangan, atau seseorang berjanji menghilangkan kebiasaan menunda agar dapat meraih promosi dari bos.
Kedua contoh janji tersebut, sekalipun bisa tercapai, belum tentu secara otomatis membuat seseorang lebih disukai orang atau menarik perhatian sang atasan. Akibatnya, perjalanan komitmen resolusi itu semakin lama semakin melemah karena tidak memberikan reaksi yang diharapkan. Peter mencatat sekitar 25% dari daftar resolusi akan ditinggalkan begitu saja dalam 15 minggu pertama dan sisanya paling lama bertahan hingga bulan keenam di tahun yang bersangkutan.
Seorang psikolog lainnya dari University of Washington, Elizabeth Miller, memperhatikan bahwa orang terbiasa menulis beberapa resolusi sekaligus, sehingga menjadi sebuah daftar; sekitar 67% dari responden surveinya membuat resolusi sebanyak tiga buah atau lebih. Permasalahannya adalah hal itulah yang justru membuat seseorang sulit untuk menggenapi rencana awal tahun mereka.
Dalam penelitian lainnya, Richard Wiseman, seorang profesor di University of Hertfordshire, mengumpulkan data resolusi awal tahun lebih dari 3,000 orang. Pada awal tahun, sekitar 52% dari partisipan benar-benar yakin akan merasa sukses dengan daftar resolusi mereka, namun setelah dievaluasi dengan seksama pada penghujung tahun, tercatat hanya 12% saja yang berhasil meraih tujuan impian mereka. Itu berarti hanya 360 dari 3000 orang yang bisa tersenyum puas dan menepuk dada mereka dengan bangga!
Hehehe... jangan sampai membuat resolusi menjadi sesuatu yang hanya sekedar dibuat. Seperti beberapa penelitian diatas, konsistensi dalam menjalan resolusi itulah yang penting, bukan pada apa jenis resolusinya. Karena sulit menjaga konsistensi tersebut itulah yang membuat aku jarang membuat resolusi, paling banter hanya sekedar keinginan untuk begini, lalu ketika ada kesempatan di tahun selanjutnya, baru diusahakan.
Intinya menjalankan hidup dengan santai, mungkin bagi beberapa orang hidup seperti itu seperti hidup tanpa tujuan dan target, namun aku sudah membuktikan, hidup dengan ambisi sama sekali tidak nyaman.
Tapi tahun depan ada beberapa keinginan yang hahaha... harus terlaksana. Diantaranya:
1. Rahasia
2. Beli Laptop
3. Mengunjungi panah hujan
4. Backpaker sama clara
5. Belum dibuat...
6. Menyusul nanti
Point 7 ke dan seterusnya akan sama dengan point 6, menyusul.... soalnya belum kepikiran apa wkwkwkw
so, apa resolusi kalian tahun ini?
1. Married.... hohoho...
BalasHapusresolusi ku taun depan insya Alloh 1208 x 860 pixels, klo bisa yang kualitas HD...
BalasHapusudah ga pengen monochrome lagi, pengennya technicolor taun depan :p
wkwwkwkwk........tebakan saya sama joe!!! yg satu pasti ntu........(psst...pst.....udah nanya harga undangan wkwkwkwkwk)
BalasHapussaya mah resolusi masih ngikutin yg dikeluarin PBB terakhir.....sama nambah dikit pengen jadi lebih baik dari sebelumnya!!!!
jangan bikin gosip dehhhhh kalian berdua >.<
BalasHapuswelleh, masih mending tuh resolusi bisa bertahan 15 minggu. kalo aku biasanya dah buyar di hari kedua atau ketiganya. :))
BalasHapusbli, harga unbdangan taun depan rencananya naik tuh, paling murah 10ribuan hahaha... klo yg di undang 500 orang??? wehh wehh wehhh... uang di paypal lom cukup tuh...
BalasHapushehe.. keren mah kalo beggitu..
BalasHapus*btw, kalo jadi beli lappy, disini aja ya!! :P
Apa ya Chik resolusiku di tahun baru nanti (mikir dulu)
BalasHapusjoe, ga usa pake kartu, pake sms ama mms aja ude cukup, juge imel. irit boo
BalasHapuskang sugeng, ga usa bikin dah, kelamaan mikir ga lewat2 taunnya wkwkwkwk
h-run, prefer lihat barang dlu, no online shoping deh :P
Semoga tahun depan paling tidak selangkah lebih baik, apa yang masih tertutup bisa terbuka walau masih celah kecil, dan yang masih berupa celah menjadi lebih terbuka lebar :) n Semoga wishmu terutama yg pertama juga terwujud ya..amin.
BalasHapusbtw SWOT analysis itu biasanya dipakai utk strategi pemasaran (cuma nambahi info...tuiiing)hehehehe
Wah sudah membuat resolusi buat tahun depan..
BalasHapusbagus..bagus..
mudah-mudahan resolusinya bisa tercapai,hehe
woookey..
jaaaaahhhh...
BalasHapusjudulnya dirubah menjadi :
RESOLUSI SUSULAN
keep spirit!!!
Boleh juga nih, bikin resolusi... biar ada target untuk, sehingga semangat setiap harinya...
BalasHapusTapi kalau menyusul.... itu sih bukan resolusi...
resolusi apa revolusi yak... hiohihih.. apa evolusi.... bingung sayah....
BalasHapusResolusi saya selanjutnya cuman satu : Tahun depan akan lebih baik dari tahun ini
BalasHapusngga punya resolusi nchi.. hahahha yang penting kuliah sama ngurus rumah aja dulu.. capek mikir. itu aja udah bikin capek otak.
BalasHapushahaha...lucu...urutan no 1 rahasia dan urutan berikutnya banyak yang belum dibikin. Berarti resolusinya belum jadi ya?? masih setengah matang!
BalasHapusresolusi aku sama kayak resolusi ku 2 tahun baru terakhir ini.... ganti mobil jadi alphard... ahahahahahhhaaaay....
BalasHapuswah! dhe banyak ne cha, resolusinya. wekekekek..
BalasHapusoiya, panah hujan itu apa dan dimana seh??
aaaah tika tau resolusi no 1-nya...
BalasHapustp ga mau d omongin ah, ntar ada yg nodong sambil nangis guling2 hehe
Aku mau nikah tahun depan...amiennnnnnnnn
BalasHapusresolusi?
BalasHapusmmmmm...
ga gede kok, cuma 5 Mega Pixel.
wakakakaka...
backpacker dengan Clara asyik banget tuh dua penulis hebat ketemu pasti nggak habis obrolannya ampe pagi
BalasHapusno.1 harus traktirrrrrrrrrrrrrr *awas klo gk*
BalasHapusno.2 udh nanya2 tuh mo beli lapie apa
no.3 panah hujan apaan sih?
no.4 backpackernya ke bandung ya...kan mo jenguk calon...
no.5 cari2 undangan hahahahha
no.6 buat si kucing, sms aja, gk perlu undangan
Yaelah, bingung amat sih bikin revolusi. Kalo pengen sesuatu ya tulis aja, urusan ntar terwujud apa nggak ya harus usaha. Kalo idup ga nentuin tujuan tahu-tahu ntar nyasar ke rumah tetangga loh ;p
BalasHapus