Kamis, 23 April 2009

Seorang Anak Laki-laki dan Anjingnya

Seorang anak laki-laki duduk di sudut ruangan sambil ditemani anjing kecilnya. Ia memainkan sebuah mobil-mobilan usang yang terbuat dari kayu. Gumaman bernada terdengar dari mulutnya, menirukan suara deruman mobil yang sesekali disertai loncatan-loncatan air liurnya. Ia asyik dengan mainannya, menerbangkannya kesana-kemari sambil sesekali menyeringai.

Seekor lalat dari pembuangan sampah di dekat rumah masuk melalui jendela. Binatang itu kelaparan, terbang rendah, naik turun sambil mengamati ruangan gelap gulita, mengharap pada sesuatu yang lembek yang bisa ia nikmati.

Pandangannya jatuh pada sudut bibir anak laki-laki itu, tempat buih-buih putih teronggok seperti busa-busa sabun. Sejenak lalat itu berpikir dengan otak kecilnya, mengira itu ada bekas keju yang menempel karena kesembronoan anak itu saat memakannya. Binatang itu senang, tanpa pikir panjang menyerbu buih putih itu dengan dengungan berisik.

Setengah telinga anak laki-laki itu menangkap keberadaan pengganggu. Ia pura-pura tidak tahu, sambil tetap memainkan mobilnya ia bersiaga. Lewat sudut matanya ia mengamati laju binatang itu. ia menyeringai senang, ketika semakin lama binatang itu semakin mendekat.

Hap...

Lalat itu mendarat di buih putih. Sesaat ia merasakan sesuatu yang lengket dan berbau aneh dan saat itu ia sadar matanya tertipu oleh perut. Ia melambaikan sayap, menolakan kaki ke dalam buih untuk terbang. Tapi terlambat, sebuah lidah telah terjulur dari sampingnya, menggelempar cepat dan mendarat tepat di atas tubuhnya.

“Hmm… lalat, lumayan,” gumam anak laki-laki itu sambil menepuk kepala anjingnya. “Kemarin dapat nyamuk, sekarang lalat," kata anak itu dengan suara parau.

Ia kemudian tertawa lirih. Anjingnya tiba-tiba saja mendengking, merasakan aroma kematian yang semakin lama semakin mendekat. Badannya bergetar, ketika perlahan tangan anak laki-laki itu menyelinap ke bawah tengkuknya, mencengkram lehernya erat dan mengangkatnya tinggi sejajar mata.

Anak laki-laki itu tertawa melihat anjingnya gemetaran. Ia membuka mulutnya, memamerkan gigi-giginya yang kecil-kecil, tapi sangat tajam. Ia memutar kepala anjing itu, menegakannya agar bisa ia lihat ke dalam matanya sembari berkata dengan pelan,

"Kalau nanti sudah tidak apa-apa, maka kamulah selanjutnya, Goonku!”


Denpasar.
12 Desember 2008
saat otak sedang dilanda virus yang bernama suspense


25 komentar:

  1. Bagus cerpennya.. Jago juga ya buat cerpen..

    semangat yaaa...

    BalasHapus
  2. Masih bingung aku,, otak ku gak nyampe kya ya!! Nti balik lg dah, dgn otak yg bru. Jiaahhh...

    BalasHapus
  3. SADISS..ini bukan pengalam pribadinya mocha chi tho..jadi serem..hehehe

    BalasHapus
  4. wew.... aku kok mendadak ga mudheng yah ? hehe..

    BalasHapus
  5. Ivan dah ganti otak ni! Hahaha
    bahasanya t loh yg bikin aku bisa merasakan situasinya. Kmrn nyamuk,bsok lalat,nti anjingnya yg d sikat.. Kasihan jg ni anak! Emak nya kagak masak pa?? Sbar y nak, nati tak belikan nasi campur!!

    BalasHapus
  6. mhwahahahhaha....

    jangan dimakan doong doggynya hihii....mkn kecoa aja dulu :p

    BalasHapus
  7. huwaa,,seram!!
    bergidik ngeri jadinya gara-gara baca cerpen ini. tapi salut deh, mocca_chi pintar menggambarkan ketegangan disini

    BalasHapus
  8. anjingnya mo dimakan juga? hiii....moccha...ceritanya seremmm..

    BalasHapus
  9. ini cerita sadis yak???

    aq langsung blank saat setelah membaca cerita ini??? beberapa pertanyaan muncul diotakku.

    si lalat dimakan??? anak laki2 itu memakan lalat, nyamuk??? terus anjingnya juga bakalan dimakan???

    BalasHapus
  10. moccachi... lo emang jenius mampus! gue makin tergila2 sama fiksi2 lo!!!

    tiap hari bikin?

    BalasHapus
  11. anak kecilnya itu kanibal ya...???

    BalasHapus
  12. aduh..kasihan tuh anjingnya

    BalasHapus
  13. tuing...tuing..tuing...
    keknya cerita mengerikan,
    hmmm mana malam jumat pulak tuh

    kabooooooorrrr
    brrrrmmmmmmm...........

    BalasHapus
  14. Bweh! kejutan lagi kejutan lagi! (worship)

    BalasHapus
  15. kreatif yaa, jangan berhenti lanjutkan (spt iklan)

    BalasHapus
  16. senyawa matahari?
    ntar kutanya ma mbah maridjan dulu yaaa

    BalasHapus
  17. hauuuhhhhm, ngeri inih, kok suka lalat anaknya :((

    apakah pengalaman pribadi dari mba mocha ? heuheuheu, moga cepet teratasi serangan virusnya mba :D

    BalasHapus
  18. FAntasinya luar biasa .... bebas lepas dan tidak berbatas
    emang begitulah seharusnya kalau berfantasi
    Btw ..sadis amat tuh anak laki-lakinya ya ?.

    sepertinya ada sesuatu didalam sana yang perlu diletupkan
    he-he-he

    nice fantacy

    BalasHapus
  19. kayakna tuh anjing enakna di bikin sate z !!! wekek...kek...kek....

    BalasHapus
  20. hehehee...bagus kak! :D bikin yang lebih sadis donk. saya suka yang sadis2! hehehe

    btw saya blogwalker... :)

    BalasHapus
  21. kapan di cetak neh??? ato udahan ya?

    BalasHapus
  22. comment dolo ahh ..belom mengerti maksudnya

    BalasHapus
  23. Kainkkk....kainkkkk lolong si anjing....
    Kata si anjing dalem hati..
    "coba gantian lw jadi gw, gw jadi elo...gw suruh lw pipis ngadep tembok sambil kaki diangkat satu...."

    BalasHapus

About