Taken: Daddy, Help Me Pleasee....
"I don't know who are you, but if you don't let my daugther go, I will find you, I will kill you"
Itu salah satu petikan dialog dlam film ini. Berjudul Taken, sebuah film aksi/Thriller produksi 20th Century Fox Europa Crop, dibintangi oleh Liam Neeson sebagai Bryan Mills sang tokoh utama. Aku nonton film ini di tempat teman, syukur DVD bajakan ini disertai dengan terjemahan lengkap, jadi ga bingung-bingung karena terjemahannya ga lengkap wkwkwkw.
hayo yang suka nonton hayo. Ga harus yang suka aksi, yang demen drama juga layak nonton. Unsur drama yang menjadi latar belakang filmnya. dan oh, film ini menyentuh sekali. Jujur, aku hampir meneteskan air mata saking tersentuh.
Menceritakan tentang Bryan Mills, seorang pensiunan CIA yang ingin kembali mendekatkan diri pada anaknya yang berumur 17 tahun bernama Kimmy. Bagian sedih awal yaitu ketika Kimmy hanya meletakan begitu saja hadiah ulang tahun dari Bryan di lantai, setelah ia mendapatkan hadiah seekor kuda dari ayah tirinya. hikss.. mengingatkanku pada dongeng-dongeng sedih dulu.
Suatu waktu Kimmy pamitan mau ke paris bersama temannya. Bryan awalnya ragu karena ia tahu negara itu bagaimana, namun akhirnya ia mengijinkan. Walaupun akhirnya Kimmy bohong, ia dan temannya Amanda sebenarnya akan mengikuti tour U2 keliling Eropa.
Sesampainya di Paris, Amanda dan Kimmy bertemu seorang cowok cakep (Beneran cakep booo....) bernama Peter yang menawarkan untuk berbagi taksi dengan mereka. Peter ternyata adalah seorang informan, yang mencari wanita-wanita yang sedang berpergian untuk diculik. Amanda diculik dan Kimmy yang sedang di kamar mandi mengetahuinya. Ia memberitahu ayahnya, yang dengan segera mengetahui bahwa cepat atau lambat Kimmy juga akan dibawa. Dengan ilmu mata-mata yang dipelajarinya, ia meminta Kimmy untuk menyebut ciri-ciri penculiknya.
Berbekal petunjuk itu, ia datang ke Paris untuk menyelamatkan Kimmy. Di Paris ia menghadapi sebuah gangster Albanian yang menjadi sindikat penculikan wanita. Wanita-wanita itu dicangkoki ganja awalnya sampai teler, kemudian dijadikan pelacur sebelum kemudian dijual. Dan, hooh, aksinya walaupun ga semenegangkan Quantum of Solace, namun pembunuhannya lebih sadis.
Okeh, kasih seorang ayah yang tidak berhingga. Dia datang hanya untuk menyelamatkan anaknya. Mungkin oranglain akan memilih untuk lapor polisi, namun bagi tokoh ini ia lebih memilih untuk menjelajahi Paris (ya iyalah, CIA gitu loh) dengan meminta bantuan seorang teman yang nyata-nyatanya tersangkut dengan gengster ini (hal klise ah itu). Yang memukau, kepintaran tokoh utamanya sangat kuat, mengandalkan otak dan pengalaman sebagai mata-mata, hingga akhirnya ia bisa melacak Kimmy saat gadis itu dilelang dengan harga 500 ribu dolar US (seberapa ya uangnya itu?)
Waktu nonton film ini, aku jadi takut bepergian jauh tanpa ditemani oleh orang yang lebih gede. Sindikat penculikan wanita-wanita dalam film itu sangat rapih, dimulai dari pengintai di bandara yang bertugas menentukan target, lalu pencari informasi yang mendekati target hingga mudah diculik.
Sekali diculik, sangat susah untuk melarikan diri, kecuali untuk kasus di film ini mungkin (ya iyalah, kalau ga gitu mana bagus filmnya wkwkwk). Mungkin bukan hal baru juga kalau operasi yang begitu ternyata dapet perlindungan dari oknum-oknum negara, dengan membayarkan duit. Seperti para koruptor di Indonesia mungkin.
Penculikan itu juga sudah jadi ladang bisnis bagi orang-orang tertentu. Tokoh Saint Clair disana contohnya, dia yang menjadi sejenis tukang tadah menyebut bahwa ini hanyalah masalah bisnis, bukan masalah pribadi yang memerlukan perasaan. hingga dia tega aja melelang gadis itu seperti lelang barang. Wuih aku malah ingat kata-kata pengantar lelang "the last item..." bused, emangnya barang apa.
Halah, sebelum jauh ngawur, baiknya nonton ini film. aku ga pandai bikin resensi. namun bagi yang suka thriller ini film wajib ditonton. dan... jangan ajak anak-anak, karena bunuh-bunuhannya sadis tanpa ba bi bu...
Dan upss.. kalau kebelet pipis inget di pause dulu, jangan lewatkan sedikitpun adegan kalau ga mau bingung. adegan yang super cepat butuh ketelitian dan konsentrasi.
Itu salah satu petikan dialog dlam film ini. Berjudul Taken, sebuah film aksi/Thriller produksi 20th Century Fox Europa Crop, dibintangi oleh Liam Neeson sebagai Bryan Mills sang tokoh utama. Aku nonton film ini di tempat teman, syukur DVD bajakan ini disertai dengan terjemahan lengkap, jadi ga bingung-bingung karena terjemahannya ga lengkap wkwkwkw.
hayo yang suka nonton hayo. Ga harus yang suka aksi, yang demen drama juga layak nonton. Unsur drama yang menjadi latar belakang filmnya. dan oh, film ini menyentuh sekali. Jujur, aku hampir meneteskan air mata saking tersentuh.
Menceritakan tentang Bryan Mills, seorang pensiunan CIA yang ingin kembali mendekatkan diri pada anaknya yang berumur 17 tahun bernama Kimmy. Bagian sedih awal yaitu ketika Kimmy hanya meletakan begitu saja hadiah ulang tahun dari Bryan di lantai, setelah ia mendapatkan hadiah seekor kuda dari ayah tirinya. hikss.. mengingatkanku pada dongeng-dongeng sedih dulu.
Suatu waktu Kimmy pamitan mau ke paris bersama temannya. Bryan awalnya ragu karena ia tahu negara itu bagaimana, namun akhirnya ia mengijinkan. Walaupun akhirnya Kimmy bohong, ia dan temannya Amanda sebenarnya akan mengikuti tour U2 keliling Eropa.
Sesampainya di Paris, Amanda dan Kimmy bertemu seorang cowok cakep (Beneran cakep booo....) bernama Peter yang menawarkan untuk berbagi taksi dengan mereka. Peter ternyata adalah seorang informan, yang mencari wanita-wanita yang sedang berpergian untuk diculik. Amanda diculik dan Kimmy yang sedang di kamar mandi mengetahuinya. Ia memberitahu ayahnya, yang dengan segera mengetahui bahwa cepat atau lambat Kimmy juga akan dibawa. Dengan ilmu mata-mata yang dipelajarinya, ia meminta Kimmy untuk menyebut ciri-ciri penculiknya.
Berbekal petunjuk itu, ia datang ke Paris untuk menyelamatkan Kimmy. Di Paris ia menghadapi sebuah gangster Albanian yang menjadi sindikat penculikan wanita. Wanita-wanita itu dicangkoki ganja awalnya sampai teler, kemudian dijadikan pelacur sebelum kemudian dijual. Dan, hooh, aksinya walaupun ga semenegangkan Quantum of Solace, namun pembunuhannya lebih sadis.
Okeh, kasih seorang ayah yang tidak berhingga. Dia datang hanya untuk menyelamatkan anaknya. Mungkin oranglain akan memilih untuk lapor polisi, namun bagi tokoh ini ia lebih memilih untuk menjelajahi Paris (ya iyalah, CIA gitu loh) dengan meminta bantuan seorang teman yang nyata-nyatanya tersangkut dengan gengster ini (hal klise ah itu). Yang memukau, kepintaran tokoh utamanya sangat kuat, mengandalkan otak dan pengalaman sebagai mata-mata, hingga akhirnya ia bisa melacak Kimmy saat gadis itu dilelang dengan harga 500 ribu dolar US (seberapa ya uangnya itu?)
Waktu nonton film ini, aku jadi takut bepergian jauh tanpa ditemani oleh orang yang lebih gede. Sindikat penculikan wanita-wanita dalam film itu sangat rapih, dimulai dari pengintai di bandara yang bertugas menentukan target, lalu pencari informasi yang mendekati target hingga mudah diculik.
Sekali diculik, sangat susah untuk melarikan diri, kecuali untuk kasus di film ini mungkin (ya iyalah, kalau ga gitu mana bagus filmnya wkwkwk). Mungkin bukan hal baru juga kalau operasi yang begitu ternyata dapet perlindungan dari oknum-oknum negara, dengan membayarkan duit. Seperti para koruptor di Indonesia mungkin.
Penculikan itu juga sudah jadi ladang bisnis bagi orang-orang tertentu. Tokoh Saint Clair disana contohnya, dia yang menjadi sejenis tukang tadah menyebut bahwa ini hanyalah masalah bisnis, bukan masalah pribadi yang memerlukan perasaan. hingga dia tega aja melelang gadis itu seperti lelang barang. Wuih aku malah ingat kata-kata pengantar lelang "the last item..." bused, emangnya barang apa.
Halah, sebelum jauh ngawur, baiknya nonton ini film. aku ga pandai bikin resensi. namun bagi yang suka thriller ini film wajib ditonton. dan... jangan ajak anak-anak, karena bunuh-bunuhannya sadis tanpa ba bi bu...
Dan upss.. kalau kebelet pipis inget di pause dulu, jangan lewatkan sedikitpun adegan kalau ga mau bingung. adegan yang super cepat butuh ketelitian dan konsentrasi.
ini harus ditonton nih,liam neeson punya sih hihihih ntar mlm ke rental ahhhh....
BalasHapusceklikkk..
yaa...berarti aku gak boleh nonton dong.... *aku kan masih kecil*
BalasHapushehehe....
emang aku gak bisa nonton film tembak2an, bunuh2an...gimana gitu...
Yuhuyyyyyy....pasti ditonton ...secara malem minggu murni jomblo gitu lhoooo.....bentar ya mo beli kwaci dulu buat bekel nonton...baiiii
BalasHapuswah, sekarang suka mengulas cerita film ya.
BalasHapussayang aku gak suka nonton nih.
Good Movie
BalasHapusAku suka Film ini
pengen nonton deh jadinya
BalasHapusAduuh ceritanya koq gantung. Padahal paling males nonton juga baca cerita film.
BalasHapusSudahlah serius baca sampai titik akhir tapi titik ceritanya nyangkut ntah kemana.
Salam hangat. Thanks ya kunjungannya tahun lalu. Sorry baru sempat mampir. Salamku
gahahahahhaha. jadi pengen nontoooon
BalasHapusaku udah nonton, punya dvdnya juga hehehe keyen bapaknya punya insting tu wat nemuin anaknya
BalasHapusbagus yack filmnya?boleh juga lah rental ntar..
BalasHapus