Bye Bye Flu Babi
Sejak kabar tentang jenis flu yang satu ini merebak, jujur aku juga khawatir kalau penyakit ini masuk ke Indonesia, tepatnya Bali. Dan ternyata, belum juga penyakitnya masuk, akibatnya sudah masuk duluan. Walau di beberapa media aku lihat bahwa pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak panik, namun kenyataannya meredam isue-isue mengerikan seperti ini tidak semudah merawat babi itu sendiri.
Tadi aku sempat jalan-jalan ke Kompas.com. Tertarik melihat salah satu judul berita yang dirilis koran itu per hari ini. Selamat Tinggal Flu Babi! aku kira sudah ditemukan semacam obat penangkal dari penyakit ini, namun ternyata bukan. Flu Babi bukan hilang, namun sekedar berganti nama. Katanya, WHO takkan lagi menggunakan istilah "flu babi" (swine flu, melainan memilih untuk menyebut virus influensa baru tersebut sebagai "influensa A" (H1N1). Hoho, ternyata. Sama saja, cuman beda nama namun jenisnya sama.
Secara langsung aku memang belum terpengaruh dengan virus ini. Namun salah seorang teman yang bekerja di sebuah pembuatan sosis dengan salah satu bahan bakunya yaitu babi, mengaku bahwa omzet perusahaannya telah turun hampir setengah miliar rupiah. Padahal bahan yang dipakai hanyalah daging lokal, yang nota bene masih bebas dari virus H1N1 itu. Ini merupakan dampak dari pemakaian nama "Babi" pada jenis penyakit itu.
Padahal, menurut WHO, orang tidak dapat terinfeksi virus ini melalui konsumsi daging babi yang telah dimasak dengan baik. Virus H1N1 menular dari manusia ke manusia. Jadi menurut sumber yang sama, memakan daging babi dengan penanganan makanan yang baik, tidak akan menimbulkan bahaya pada manusia.
Jalan-jalan lagi, dari situs Okezone,penyakit ini ditemukan pertama kali di meksiko,pada seorang bocah 5 tahun bernama Edgar Hernandez,yang tinggal di dekat peternakan babi. Namun Warga di desa yang bernama La Gloria itu membantah jika virus tersebut berasal dari babi-babi di wilayah itu.
Nah, jadi apa benar memang wabah itu berasal dari babi? Benar tidaknya, yang jelas banyak produsen serta sektor usaha yang bergerak dalam bidang yang berhubungan dengan bab 1 itu telah dirugikan. Dan aku juga takut kalau-kalau Babi-babi Bapakku di rumah tidak laku dijual gara-gara isue ini. padahal, rata-rata setiap keluarga di desaku memelihara binatang ini sebagai mata pencaharian. Satu anakan sebesar anak anjing bisa laku ratusan ribu, bagaimana dengan dewasanya yang beratnya sama sepertiku, hampir setengah kuintal, bisa sejuta lebih.
Hmm.. kasihan banget.
Tapi kalau aku yang dijual, hmm... keknya dagingku ga enak. jadi ga akan laku semahal itu kayaknya. huh....
Kok jadi ngurusin babi ya? wkwkwkwkkw.
Tadi aku sempat jalan-jalan ke Kompas.com. Tertarik melihat salah satu judul berita yang dirilis koran itu per hari ini. Selamat Tinggal Flu Babi! aku kira sudah ditemukan semacam obat penangkal dari penyakit ini, namun ternyata bukan. Flu Babi bukan hilang, namun sekedar berganti nama. Katanya, WHO takkan lagi menggunakan istilah "flu babi" (swine flu, melainan memilih untuk menyebut virus influensa baru tersebut sebagai "influensa A" (H1N1). Hoho, ternyata. Sama saja, cuman beda nama namun jenisnya sama.
Secara langsung aku memang belum terpengaruh dengan virus ini. Namun salah seorang teman yang bekerja di sebuah pembuatan sosis dengan salah satu bahan bakunya yaitu babi, mengaku bahwa omzet perusahaannya telah turun hampir setengah miliar rupiah. Padahal bahan yang dipakai hanyalah daging lokal, yang nota bene masih bebas dari virus H1N1 itu. Ini merupakan dampak dari pemakaian nama "Babi" pada jenis penyakit itu.
Padahal, menurut WHO, orang tidak dapat terinfeksi virus ini melalui konsumsi daging babi yang telah dimasak dengan baik. Virus H1N1 menular dari manusia ke manusia. Jadi menurut sumber yang sama, memakan daging babi dengan penanganan makanan yang baik, tidak akan menimbulkan bahaya pada manusia.
Jalan-jalan lagi, dari situs Okezone,penyakit ini ditemukan pertama kali di meksiko,pada seorang bocah 5 tahun bernama Edgar Hernandez,yang tinggal di dekat peternakan babi. Namun Warga di desa yang bernama La Gloria itu membantah jika virus tersebut berasal dari babi-babi di wilayah itu.
Nah, jadi apa benar memang wabah itu berasal dari babi? Benar tidaknya, yang jelas banyak produsen serta sektor usaha yang bergerak dalam bidang yang berhubungan dengan bab 1 itu telah dirugikan. Dan aku juga takut kalau-kalau Babi-babi Bapakku di rumah tidak laku dijual gara-gara isue ini. padahal, rata-rata setiap keluarga di desaku memelihara binatang ini sebagai mata pencaharian. Satu anakan sebesar anak anjing bisa laku ratusan ribu, bagaimana dengan dewasanya yang beratnya sama sepertiku, hampir setengah kuintal, bisa sejuta lebih.
Hmm.. kasihan banget.
Tapi kalau aku yang dijual, hmm... keknya dagingku ga enak. jadi ga akan laku semahal itu kayaknya. huh....
Kok jadi ngurusin babi ya? wkwkwkwkkw.
hahahahhaah......
BalasHapusemang bnr sih jadi berdampak pada orang2 yg bekerja yg ada hubungannya ama si piggy ini
seharusnya jgn diblg flu babi ya, krn flunya bkn krn mkn babi kok...
mudah2an cpt dpt obatnya utk flu swine ini and indonesia bebas dari flu babi, singapore dsb itu deh
perang amerika ma china, kok babi yang jadi korban ya?
BalasHapussetelah flu burung sekarang marak dengan flu babi, semoga ajah dech dampaknya gak sampe parah..... aq siy jarang ngeliat berita dan kurang tau perkembangan flu yang satu ini...
BalasHapusDa lumayan Parah juga ne penyebaran nya... Tp dnger2 da ada penangkal... kq masi terkesan BAHAYA dan MEMATIKAN y T_T
BalasHapusflu burung, flu singapur, flu babi.... uhhh....
BalasHapusmakin canggih dunia kedokteran menemukan obat2an buat penyakit yg ada, makin canggih juga para virus itu bermutasi jadi virus yg lebih menakutkan & mematikan....
hehehe... ngefek ke bisnis daging babi ya ternyata :D
BalasHapusasal boneka babi ga kena flu juga deh
BalasHapuscari duit. coba daftar di blogvertise.com
BalasHapuspageranknya khan dah 2 tuh
katanya dah bisa terima job
jadi harus disebut flu apa lagi dunk ?. kalau disebut flu bakmi kan lebih bahaya ..bisa-bisa tukang jualan mi ayam pada kelaparan semua nantinya .
BalasHapusTrus kalau disebut flu mbak mi...lebih berabe lagi.
he-he-he
WHO emang jago meberikan nama penyakit yang keren. ehm semoga cepet dapat penangkalnya deh, biar gak meresahkan lagi ...
BalasHapusuntung aku gak suka daging babi,
BalasHapusflu burung udah, sekarang flu babi..besok kira2 flu binatang apa lagi ya..
BalasHapusflu buaya????
Ada-ada ja nama virus jaman sekarang... Lucu bgt da nama flu babi ? Sapa yg nemuin tuh nama yah?? Bsk2 pa lg yah? Flu buaya tw flu monyet? Mav bnyk tanda tnya ya !!
BalasHapuseh ternyata sang bintang mimpi dan harapan punya babi,semoga flu babi ngga masuk ke indonesia.amin
BalasHapuswalah cuma ganti nama tho. kalo ampe merebak k indo keknya pemerintah udah harus ambil langah mengantisipasi dunk
BalasHapusmbak mocca jangan di jual ntar yg ngurusin bintang utara sapa dunk....
kupikir emg beneran "bye bye",hahaha... pas baca lanjutannya, ada alasannya rupanya.
BalasHapusskrg flu babi, kmrn flu burung, bsk-bsk apa?? hiii serem...
oya, aku link blog ne ya....
salam kenal, aku ferdi.
kadang aku bertanya tanya dalam hati nih...flu babi koq bisa kemana-mana dengan cepat yah...
BalasHapuskemaren masih di meksiko, hari ini dah di australia...besok mungkin dah nyampe indonesia..
yang ane pikirin pake pesawat apa yah koq cepet bgt? apa pake pesawat tempur?
aku malah ngembat habis artikel kompas ditambah ma yg laen. lagi males nulis.
BalasHapusngrok ngrok ngriok...begitulah sura babi ditempatku. jika suaranya begitu kata mas media itu babi bebas virus..., apa iya. *ngaco ah*
BalasHapuskenapa harus flu berbabi?
BalasHapuskayaknya si Oink lagi jadi celeb nich...tenang ntar pasti mahal lagi . :)
BalasHapusuntung bukan penggemar babi..kalo ada google flu.wah bakalan gw yg kena duluan
BalasHapuswah,
BalasHapussebenarnya, gampang kok menghindari FLU ini,
flu ini biasa terjadi karena di belahan dunia lain sedang musim dingin!
Hubungannya?
Orang2 pas musim dingin males banget minum air, udara dingin, sistem imun ga kerja, karena ga ada asupan cairan yg cukup, daya tahan tubuh menurun, terseranglah FLU!!
Saya bahkan sempet ke Melbourne..
syukurnya ga papa..
intinya cuma 2 guys...
1. Air putih 2 liter sehari
2. Vit C.
:)