Teman-teman, walaupun sekarnag bukan saatnya bagi kita untuk
, tapi aku ingin mendongeng. Siap siap ya, ambil bantal atau kerupuk jika ada, jangan lupa minumnnya kalau haus dan pastikan toilet ada di dekat anda bagi yang baru aja makan sambal. Santai saja, dongengnya pendek kok. Oke, mari kita mulai.
Pada salah satu hari di bulan Juli yang panas, seekor semut cantik sedang berjalan pulang dari taman surga. Tidak disangka, ia bertemu seekor anjing yang sedang jalan lenggak-lenggok sambil menoleh ke sekeliling. Gayanya bangga dan pongah, seakan ia sedang membawa sesuatu yang berharga.
Memang, dia sedang menggigit sebuah tulang warna putih. Bentuk tulangnya aneh, lonjong,kecil, kek berkaki bawahnya. Walau sang semut ga ngerti bahasa anjing, tetapi binatang itu seakan mengatakn padanya bahwa tulang itu adalah rejeki paling berharga yang ia punya dan ia dapatkan kemairn. Entahlah, bagaimana itu bisa terjadi, yang jelas anjing itu membawa tulang itu ke sebuah gang kecil, dengan banyak anaknya disana.
singkat kata, karena penasaran, semut itu mengikuti anjing itu. Ternyata tulang itu dipakai untuk ngegarukin pantat anak anaknya, yang gatal karena kelamaan duduk. Setelah semua pantat anaknya digaruk, anjing itu meletakan tulang itu di tanah, lalu mengencinginya.
Jyah, semut itu kaget, kenapa anjing itu memperlakukan tulang, yang seharusnya jadi makanannya itu sejelek itu. setelah ditengok, ternyata tulang itu mirip gigi, sebuah gigi geraham yang tengahnya bolong dan berkarang laut. Hmm... kecium baunya ga enak.
"ini siapa yang punya gigi, sih?" gumam semut itu.
mendengarnya, sang anjing mendongak lalu menunjuk sebuah label kecil yang ada di gigi. sang semut membaca tulisan di label itu, "made in Makasar"
"Jah, ini gigi dari makasar?" tanya sang semut.
sang anjing mengangguk. "Iya, aku kan impor dari Makasar, dari seorang dokter gigi bernama dokter Panda. dokter itu bilang katanya hari rabu ada seorang kucing berkutu yang mau nambal gigi, tetapi ternyata giginya kelewat hancur. dokter itu ga bisa menambal giginya, jadinya gigi itu dicabut dan diganti dengan gigiku yang dulu aku donorin sewaktu melahirkan. sebagai kenang-kenangan, ternyata dokter panda mengirim gigi ini padaku, untuk alat garuk pantat katanya"
"walau gigi itu rada bolong, tetapi dokter panda bilang kalau gigi it akhirnya ditembel pake semen empat roda, biar kualitasnya bagus"
Sang semut tercengang tidak percaya. Saat itu juga dia lari ke Nchi, dan menceritakan apa yang ia dengar. Lalu Nchi Manis berseru. "Oh, ternyata begitu. Kok kebetulan banget ya, kemarin temanku yang ngakunya cakep juga ke dokter Panda, jangan-jangan..."
Ternyata, gigi yang diceritakan di atas milik salah satu blogger yang seminggu belakangan ini mengerang-erang sakit gigi. Jah, sepertinya giginya bolong terus, ada yang punya semen lima roda mungkin untuk nambal? silahkan hibahkan saja sama yang punya gigi.
Sudah teman-teman, segitu saja dongengnya. Maaf kalau endingnya selalu diributkan jelek sama yang punya gigi, bukan karen aku tidak suka bikin teman senang, tetapi memang sang gigi minta endingnya begitu. dan pesannya, sikat gigilah yang benar. dan buat yang punya miswa, sis pastiin odolnya pake pasir ya, biar semennya ga hilang.

N.B menyadur sepenuhnya dari salah satu komeng dari page blog yang bersangkutan, sampai sampai gambarnya (biar ga ada yang protes) and aku ga kena

Pada salah satu hari di bulan Juli yang panas, seekor semut cantik sedang berjalan pulang dari taman surga. Tidak disangka, ia bertemu seekor anjing yang sedang jalan lenggak-lenggok sambil menoleh ke sekeliling. Gayanya bangga dan pongah, seakan ia sedang membawa sesuatu yang berharga.
Memang, dia sedang menggigit sebuah tulang warna putih. Bentuk tulangnya aneh, lonjong,kecil, kek berkaki bawahnya. Walau sang semut ga ngerti bahasa anjing, tetapi binatang itu seakan mengatakn padanya bahwa tulang itu adalah rejeki paling berharga yang ia punya dan ia dapatkan kemairn. Entahlah, bagaimana itu bisa terjadi, yang jelas anjing itu membawa tulang itu ke sebuah gang kecil, dengan banyak anaknya disana.
singkat kata, karena penasaran, semut itu mengikuti anjing itu. Ternyata tulang itu dipakai untuk ngegarukin pantat anak anaknya, yang gatal karena kelamaan duduk. Setelah semua pantat anaknya digaruk, anjing itu meletakan tulang itu di tanah, lalu mengencinginya.
Jyah, semut itu kaget, kenapa anjing itu memperlakukan tulang, yang seharusnya jadi makanannya itu sejelek itu. setelah ditengok, ternyata tulang itu mirip gigi, sebuah gigi geraham yang tengahnya bolong dan berkarang laut. Hmm... kecium baunya ga enak.
"ini siapa yang punya gigi, sih?" gumam semut itu.
mendengarnya, sang anjing mendongak lalu menunjuk sebuah label kecil yang ada di gigi. sang semut membaca tulisan di label itu, "made in Makasar"
"Jah, ini gigi dari makasar?" tanya sang semut.
sang anjing mengangguk. "Iya, aku kan impor dari Makasar, dari seorang dokter gigi bernama dokter Panda. dokter itu bilang katanya hari rabu ada seorang kucing berkutu yang mau nambal gigi, tetapi ternyata giginya kelewat hancur. dokter itu ga bisa menambal giginya, jadinya gigi itu dicabut dan diganti dengan gigiku yang dulu aku donorin sewaktu melahirkan. sebagai kenang-kenangan, ternyata dokter panda mengirim gigi ini padaku, untuk alat garuk pantat katanya"
"walau gigi itu rada bolong, tetapi dokter panda bilang kalau gigi it akhirnya ditembel pake semen empat roda, biar kualitasnya bagus"
Sang semut tercengang tidak percaya. Saat itu juga dia lari ke Nchi, dan menceritakan apa yang ia dengar. Lalu Nchi Manis berseru. "Oh, ternyata begitu. Kok kebetulan banget ya, kemarin temanku yang ngakunya cakep juga ke dokter Panda, jangan-jangan..."
Ternyata, gigi yang diceritakan di atas milik salah satu blogger yang seminggu belakangan ini mengerang-erang sakit gigi. Jah, sepertinya giginya bolong terus, ada yang punya semen lima roda mungkin untuk nambal? silahkan hibahkan saja sama yang punya gigi.
Sudah teman-teman, segitu saja dongengnya. Maaf kalau endingnya selalu diributkan jelek sama yang punya gigi, bukan karen aku tidak suka bikin teman senang, tetapi memang sang gigi minta endingnya begitu. dan pesannya, sikat gigilah yang benar. dan buat yang punya miswa, sis pastiin odolnya pake pasir ya, biar semennya ga hilang.


N.B menyadur sepenuhnya dari salah satu komeng dari page blog yang bersangkutan, sampai sampai gambarnya (biar ga ada yang protes) and aku ga kena
