Selasa, 31 Maret 2009

08.39.00

Basa Basi Berbisa

"Kapan punya anak?" Indah bertanya pada Keke, sahabat lamanya yang bertemu tak sengaja di sebuah mall. seperti pertemuan tak sengaja pada umumnya, mereka sudah cipika-cipiki, ga seru dong kalau langsung capsus gitu saja. jadilah basa-basi itu keluar.

"Iya, belum dikasi nih sama Yang Diatas," jawab Keke dengan senyum. Suaminya sudah melempem di sebelahnya, bukan pada lama mereka basa basi atau cipika cipiki, tapi pada topik basa-basi yang diangkat Indah.

"Jangan lama-lama,lho. Tar keburu tiga puluh, susah ngelahirinnya," sambung Indah lagi.

Keke dan suaminya hanya tersenyum. padahal hati mereka panas. Iya, mereka sudah lama menikah, tapi belum dikaruniai anak.

Lain waktu, mereka ada acara keluarga. Maklum keluarga besar pada ngumpul, segala macam obrolan keluar. dan salah satunya,

"Kapan punya anaknya, Ke? Ibumu sudah mau nimang cucu, tuh!" tanya salah seorang keluarga dengan nada bercanda.

lagi-lagi Keke dan suaminya hanya tersenyum sambil menimpali dengan seadanya. Suasana menjadi tidak kondusif bagi mereka berdua, tetapi saudara yang bertanya tadi sama sekali tidak menyadari apa-apa, dia asyik berbasa-basi dengan keluarga lain.

saat Keke dan suaminya sudah pulang, Suaminya berkata.
"Kenapa ya, mereka selalu nanya begitu? padahal mereka sendiri tahu kalau anak itu datang dari Tuhan. Kalau memang kita yang nentuin, sudah dari dulu kita punya anak."

Keke hanya menanggapi dengan ringan. "Ah, sudahlah, Mas. Namanya juga mereka basa-basi, asal nyeplos!"

"Tapi kalau nyeplos kira-kira dong. ga sadar kalau topik itu sensitif bagi kita. Basa-basi berbisa!"

Keke hanya bisa menyabarkan suaminya.
yah, memang maksud orang cuma basa-basi, biar suasana jadi hangat dan ramai. namun, yang hangat bagi mereka belum tentu hangat bagi orang lain. Yang baik buat mereka, belum tentu baik bagi lawan bicaranya. Jadi... hahaha, hati-hatilah berbicara.




Senin, 30 Maret 2009

16.19.00

Award lagi -____-"

Btw, rasanya aneh hari ini. biasanya pagi-pagi dingin di rumah, tapi kali ini kepanasan di kost. biasanya ada yang bangunin, tadi pagi bangun sendiri. tapi ahh.. life must go on.

Tadi sempat koment di salah satu blog begini "Huhu, capek komentin award mulu" dan hahaaa.... kali ini malah aku pasang award. yah, tak enak sama teman teman yang sudah perhatian (kata seseorang, dikasi PR itu artinya diperhatikan :P), jadi tak pasang saja secara keseluruhan disini. menutup bulan dengan award, semoga mengawali bulan dengan usaha. dan mumpung sore kerjaan sedikit longgar (eh mau gajian toh, asyik tohh). yahhhhhh silahkan dilihat deh

1. Dari mbak Fany





2. Dari Attaya (sepertinya ini sudah pernah ya, lupa lupa inget)



3. Dari Mas Trie




>




4. dari Jerova, lha ternyata sama kek attaya. wkwkwkwk.pajang lagi ahhhhh



lalu ada PR

1. Tah dari sapa, lupa. lagi inget ya dikerjain aja.

Name 7 things/person that you love then pass this on to 7 other bloggers.
7 orang? siapa aj ya?
hmmm... Tuhan, ornag tua, kakak, adik, teman, saudara, kepala dan otaku, kaki dan tanganku, ahhh semuanya deh. eh, lebih deh wkwkwk. (dudud deh)

2. 10 Fakta tentang aku. yahhh.... apa ya

fakta faktanya, (kalau bisa dibilang fakta ya :P)
1. Suka ngelamun. (hemmmmm)
2. Lagi resek karena jerawatan
3. Sangat diem kalau diem, tapi sangat cerewet kalau cerewet.
4. Suka lagu-lagu melow
5. Doyan praktis, jadi malas masak.mending beli (bukan calon ibu rumah tangga yang baik ternyata)
6. Suka asyik sendiri, jadi lupa sama sekeliling.
7. Kalau beli nasi, pasti berpesan "mbak, nasinya banyakin ya!"
8. Sering ribet sendiri kalau mau ketemuan sama orang
9. Beser, jadi semalam itu bisa tiga kali bolak-balik kamar mandi. (hiiiii)
10. Tukang pinjem buku, tapi ga suka beli


3. dari mbak fanda, mohon maaf yang ini ga ketemu halamannya. jadi ga tak kerjain. maap banget ya mbak.... peaceeeee wkwkwkkw

segitu aja dulu yeee.......
Tataa....

Rabu, 25 Maret 2009

09.15.00

Li.. Li... Libur.... Kyaa....

BALI, tahu sedikit plesetan untuk kata ini di Bali sendiri?
heeh, BALI, BAnyak Libur.
berarti memang, di Bali banyak sekali libur. Libur nasional, libur hari raya, libur tanggal merah, libur hair minggu dan meliburkan hari sendiri.

ah, panjang. cuman mau ngucapin.
SELAMAT HARI RAYA NYEPI
TAHUN SAKA 1931
*bagi yang merayakannya ya, tapi yang ga merayakannya juga bisa ikut merayakan dengan berlibur esok hari.

terus selanjutnya, Hari raya KUNINGAN, bukan makhluk kuning yah. hiiii

jadi, sekalian pamit. mu libur panjang nih. hari ini setengah hari, terus besok libur terusssssssss sampai sabtu. nah, minggu libur lagi dan taraa... see u on monday ^ ^
maaf kalau hari ini ga smepat berkunjung ke sekitar.
tataa...


Selasa, 24 Maret 2009

15.32.00

Saat Harus Memilih


Kata orang, meraih lebih mudah daripada mempertahankan.

seperti mendaki sebuh gunung. Mencari sebuah puncak semenjak mendaki dari lembah, tujuan yang bulat dan tidak terpatahkan. rasa bangga yang pekat saat meraihnya, tapi tetap saja selalu ada puncak lain yang menarik untuk di kalahkan. dan saat itulah sebuah pilihan ditawarkan.

Sama halnya jika berbicara tentang, mencari lebih banyak hal baru atau memilih untuk mempertahankan hal lama yang sudah ada di sekitar.
Pilihan hanya dua, tetap berada di puncak atau mencari puncak lain? apapun pilihan, itulah tipe karakterisitik.

yang memilih mencari puncak lain,tidak akan pernah puas hanya dengan satu puncak lain. terus mencari puncak-puncak lain yang bertebaran, namun, akankah dia menjaga setiap puncak yang telah ia raih?

atau pilihan lain. berpuas diri dengan meraih satu puncak, namun tetap menjaga segala sesuatu yang ada di puncak itu. begitu banyak hal yang bisa dipelihara disana, daun kehidupan, bibit kenyamanan, rumput kebersamaan serta bunga masa depan.

tinggal pilih saja. semua ada konsekuensinya. jadi, jangan takut jika suatu saat berbalik ke puncak pertama.




Senin, 23 Maret 2009

14.08.00

Olahraga Penambah Dosa

Menjalani pagi yang terbangun karena entah apa (mungkin karena tahu minggu jadi bangunnya pasti pagi), entah kenapa pengen rasanya olahraga. Hmm... biasanya olah raganya hanya makan tidur dan jalan-jalan, tpi minggu maren beneran pengen lari. Lagipula kepala buntuk nyari ide untuk cerita anak. siapa tahu kan, ketemu udara adem bisa bikin kepala adem.

Yah, akhirnya beneran. jam enam berangkat. sendiri, bawa SIM, STNK, duit parkir dan pasti badan sendiri. jaman kemarin jam enam masih gelap. sampai di lapangan masih gelap, walau rada jingga di timur dan mulailah olahraga. jalan sih, bukan lari,

Ketika suasana masih remang-remang, belum ada keluhan sih. tapi menjelang terang, aku malah jadi usil. aku ngeliatin setiap cewek yang lari mendahului. memperhatikan mereka dari belakang. mengomentari bentuk badannya, cara larinya, (tentunya dalam hatilah, sambil ngikik-ngikik sendiri)

Yang paling kusenangi itu mengomentari pakaiannya. lucu, ada yang pakai pakaian ketat banget, atas sampai bawah kek mau fitnes. ada malah yang norak, baju olahraganya kek mau ke mall, ada renda-renda warna pink (padahal yang make ibu-ibu). ada yang celananya super pendek, mpe bagian bawah pantatnya kelihatan (padahal ga mulus-mulus banget itu kaki, malah ada selulitnya) hiii. kek nonton fashion show.

dan lagi-lagi, ga jarang malah saat ada cewek yang lari mendahului aku langsung nutup hidung. bukan karena bau badannya yang jelek, tapi karena bau parfumnya sampai nyelekik di idung. Keknya itu ibu-ibu numpahin parfumnya sebotolan ke bajunya, atau mungkin karena bajunya belun diganti? wkwkwkw. pekatnya itu loh, yak ampun. bener-bener bikin sesak. kek mau kondangan aja. olahraga doang pake parfum. serius ga sih?

Jadi, sebenrnya mereka mu olahraga atau cari gebetan yak?
Stop ah, lari terus. walau besoknya bangun kaki pegel. Alamat kena kutukan, bukannya mau sehat malah pegel wkwkwkw. Olahraga pembawa dosa keknya. hiiiiii. kualat ngetawain orang




Jumat, 20 Maret 2009

10.47.00

Setelah dari Libur

Balik dari libur ini, dua hari dikampung sangat kurang (tapi minggu depan libur lagi bokkk). Mungkin ga ada yang tahu kalau rabu maren hari rayaku, aku sendiri juga ga gitu merasakan beda. mungkin udah sering kali, jadi yang beda hanya bangun pagi, mandi pagi buta dan dingin lalu sembahyangan pagi-pagi. jadi serba pagi dhe..

Hmm... baru balik, mayan juga tumpukan tugas. salah satunya balesin komentar dan kunjungan orang-orang. maaf, kalau tak bisa semuanya karena hiksss

Pada kesempatan ini, mau ngerjain PR dari mbak Laisya. Akhirnya setelah sempat main iket-iketan, petak umpet dan malas malasan, dikerjain juga. Peace deh mbak :P

Tentang 10 hal yang aku benci (ininya aj ya yg kukerjain, untuk nge-tag blogger lain mungkin taran dulu, abisnya kebanyakan pasti uda ngerjain)

1. Menunggu, apalagi kelamaan dikit. Bawannya terburu-buru nih, jadi kalau udah urusan menunggu, paling ga doyan. (btw, rasanya banyakan orang juga ga isa).

2. Sayur batang pisang, di Bali jantung batang bisang bisa dibikin lawar atau sayur kuah, dan aku paling ga suka makan ini. yiekk...

3. Curhat pada orang tapi dicuekin. Hmm.. bete banget deh, makanya aku seringan curhat ama orang yang aku yakin pasti dengerin. dan untuk orang itu, hehehe.... thanks dewi, muah muah

4. Film hantu. sebenarnya suka penasaran, namun imajinasiku kadang ga ketulungan, abis ngelihat kadang malam-malam suka membayangkan sosok hantu itu di kamar, dan jadinya huaaaaaa

5. Berita lebay ala indonesia. kek kemarin pas Obama, kurasa beirta berita di teve lebay sekali. sampai sekolah masa kecilnya, rumah masa kecil, adik tiri yang sebelumnya bahkan ga jelas apakah Obama inget diekspos secara besar-besaran. napa ya, kalau pemimpin indonesia ga sampai segitu diekspos, dab

6. Iklan partai politik sama poto-poto muka entah siapa. semuanya janji mulu, sejuta laptop untuk mahasiswa, gile, janji paling mustahil yang pernah kudengar. pengen banget rasanya lemparin poster Caleg di tepi jalan itu sama batu, atau bakarin dan ambil kainnya untuk lap pel di rumah.

7. Orang yang doyan Miss col dan nelpon tapi ga mau bilang dari mana dapet nomer telponku. Kalau mau ditemani ngobrol ya yang baik dunk,sebut nama, dapat nomer dairmana,terus tujuannya apa. secara kalau udah baik-baik gitu, mana enak kita nolak. bener tak?

8. Penilain berdasarkan fisik, semuanya kan ada kelebihan kekurangan, dan semuanya juga asalnya satu.

9. Bos yang suka tereak ala tarsan, entah dia marah, entah dia ngasi tahu orang, entah ngapa-ngapain selalu pake teriak. emang hutan apa, sebel >.< selain itu denger orang terdekat berantem ama ornag lain juga ga seneng. penah orang tuaku berantem di dapur selagi ada aku, duh keki bgt dengernya.

10. Lagi nulis dilihatin orang. hemm kebayang deh kekinya.


hiii....sekalian deh, ini gambar dua.

Award dari Fani Fredlina


Terus yang ini. award dari Mbak Laisya

Sankyu ya, semuanya. Maaf aku ga bisa sering sering berkunjung. maklum sekarang lagi makan pizza fish n chips. enak juga ternyata, masih anget pula. sudah dulu ye, aku makan lagi dulu, nyomot sosis dulu. bubyee




Senin, 16 Maret 2009

11.08.00

Wisata Alam di desa Pancasari

Pernah mendengar nama danau Buyan? Mungkin bagi anda yang suka dengan aktivitas alam seperti kemah ataupun hiking, wilayah ini tidak asing. Bumi perkemahan Buyan, agak meniru-niru Bumi Perkemahan Cibubur sih, tetapi, tempat ini memang menjadi salah satu lokasi berkemah favorit di Bali.

Saya memang belum pernah berkemah disana, namun, merasakan bagaiaman rasanya bangun pagi-pagi di daerah sana sudah beberapa kali. Mau tahu rasanya? Hoho, rasanya seperti bangun di pabrik pembuatan es balok. Dingin yang menyusup pori-pori dan merontokan tulang. Namun jika melihat menu sarapan pagi yang kita terima saat melihat lewat jendela, dingin seperti di kutubpun tidak akan membuat kita menyesal pernah bangun pagi disana. Tentu jauh dapat lebih dari sekedar melihat es batangan.

Lokasi danau Buyan terletak di sebuah desa bernama Desa Pancasari. Adalah sebuah desa yang dikelilingi pegunungan. Letaknya strategis, tepat di jalur perjalanan Denpasar-Singaraja, sedikit ke utara dari wisata alam Bedugul. Berada di ketinggian sekitar 1.250 meter diatas permukaan laut membuat suhu di desa ini selalu di bawah rata-rata suhu tubuh manusia, yaitu berkisar antara 18-24 derajat celcius. Hal itu membuat hampir setiap rumah penduduk memiliki mesin pemanas air, tentunya, kalau tidak mau mandi hanya pada musim kemarau. Dan bersyukur karena itu, jadi sewaktu saya berkunjung ke rumah seorang teman pada tahun 2004 silam, saya bisa mandi seperti biasa.

Di pagi hari, saat matahari baru muncul, saya dan teman saya berjalan melewati kebun kubis menuju pasar. Desa ini memang terkenal dengan hasil buminya yang berupa sayur-sayuran. Kentang, kubis, wortel, hingga paprika, tubuh subur di kebun-kebun milik warga. Selain sayur-sayuran, di desa ini juga menjadi sentral pembiakan buah stroberi. Jadi, ke Pancasari itu tidak akan berarti tanpa menikmati stroberi. Beruntung saat itu teman saya masih memiliki kebun buah cantik itu sebelum dialihfungsikan menjadi kebun kentang. Walaupun kualitasnya tidak semaksimal kalau ditanam di rumah plastic, namun rasanya luar biasa menggoda. Apalagi jika anda memetik sendiri buah itu dari pohonnya sambil berpayung di bawah rintik hujan, lalu memakannya langsung sambil memandangi awan yang seakan-akan turun di kaki bukit. Benar-benar sarapan pagi yang nikmat.

Berjalan-jalan di kebun menjadi wisata yang menyenangkan. Apalagi sambil melihat matahari pagi yang mengintip perlahan dari balik bukit. Semakin ke utara, kita akan bisa melihat danau Buyan. Airnya yang tenang menghampar di samping kebun-kebun penduduk. Bagian utara danau ini berbatasan langsung dengan bukit, yang sebenarnya masih satu rangkaian dengan perbukitan yang mengelilingi desa ini. Perbukitan ini juga menjadi satu ciri khas desa Pancasari, keberadaannya yang memanjang di tengah-tengah pulau Bali menjadi semacam dinding yang memisahkan bagian Bali utara dengan kawasan Bali bagian selatan.


Uniknya lagi, secara religius sebenarnya masyarakat Bali, baik itu Bali utara atau Bali selatan, juga menjadikan perbukitan ini sebagai patokan untuk arah hulu atau utara. Menurut kepercayaan, posisi perbukitan ini selalu berada di utara, jadi jangan heran kalau masyarakat Buleleng (daerah yang berada di bagian utara bukit) menganggap bahwa arah selatan dari mata angin yang sesungguhnya sebagai arah utara. Hal ini dipengaruhi oleh posisi bukit itu yang berada di belakang mereka.
Pemandangan danau Buyan ternyata paling tepat jika dilihat dari atas bukit sebelah utara itu. Cobalah mendaki bukit dan kita akan menemukan sebuah desa di puncaknya yang bernama desa Dasong. Banyak monyet liar di sebuah ruas jalan, yang pasti akan mendekat jika kita melempar makanan, dan dari jalanan desa kita juga bisa menyaksikan kota Singaraja di kejauhan.

Selanjutnya, menyusuri jalan desa menuju arah barat, mata akan dimanja oleh pemandangan di bawah sana yang menakjubkan. Terutama di perbatasan antara danau Buyan dengan danau Tamblingan. Kedua danau ini letaknya berdetakan, namun danau Tamblingan hanya bisa dilihat dari atas karena semua sisinya dikelilingi hutan lebat.
Berhenti di titik itu, kita bisa melihat danau Buyan dari posisi sudut paling eksotis. Seluruh bagian danau terlihat, benar-benar mirip cermin raksasa dengan permukaan tenang berwarna keabuan. Sisi selatannya menjulang tinggi bukit yang lerengnya menjadi kawasan pemukiman serta kebun milik penduduk desa Pancasari. Lalu kawasan hutan hijau membentang di sisi barat, yang saat kita melongok ke bawah akan menghadirkan sensasi terjatuh dengan hutan yang menyambut di bawah bawah. Udara yang segar dan basah, ditambah cuaca yang bagus dengan langit biru serta sedikit awan putihnya, menampilkan warna alam yang sangat kontras dan damai.

Sayangnya, sekarang ini danau Buyan mulai tercemar. Jika kita melihat dari dekat, terutama di sekitar perkemahan, air danau akan berwarna gelap akibat sedimentasi. Tumbuhan eceng gondok juga memenuhi tepian ini, menandai betapa tingginya tingkat pencemaran air. Beberapa waktu belakangan juga, tinggi permukaan danau mengalami penyusutan sampai tiga meter setiap bulannya. Semuanya terjadi karena perusakan alam, terutama wilayah hutan yang banyak dirabas untuk pekentingan wisata serta proyek geothermal.

Menurut berita yang sedang hangatnya beredar di Bali belakangan ini, kawasan danau Buyan ini sedang dilirik investor. Rencananya akan dibangun proyek panggung hiburan (entertainment stage) di atas danau serta proyek-proyek pelengkap lainnya di sekitar danau dan kawasan hutan. Jika rencana ini terlaksana, banyak pihak mengkhawatirkan terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah dan juga menodai kesucian wilayah. Karena itu, banyak elemen masyarakat Bali yang secara terang-terangan menolak rencana tersebut.

Namun, terlepas dari masalah itu, bagi saya desa Pancasari tetap menjadi sebuah desa yang indah. Saya suka melihat kabutnya yang mulai turun, hawa dinginnya yang membuat air jadi sedingin es, bau segar udaranya yang nyaman, sayur-sayurnya yang siap dipanen, ataupun memetik dan membeli stroberi dari kebunnya langsung, tentunya dengan harga kebun yang dijamin jauh lebih murah daripada pasar Bedugul. Jadi, rasanya memang tidak lengkap jika belum kesini saat berkunjung ke Bali. Tapi ingat, usahakan jangan terlalu sore karena kabut bisa saja turun sewaktu-waktu.


Ada yang ga tahu bunga wortel? nah, itu tuh yg paling atas bunga wortel.

About