Selasa, 06 Oktober 2009

11.45.00

Bedroom Furniture For Your Comfortable Sleep

Sleep is one of the fun parts of life. With sleeping we can restore our spirit and eliminates tired after activities along the day. Everyone knows that a good sleep quality is also influenced by the type of bed you are taking. So for those of you who just want to buy a bed, you have to buy bedroom furniture with good quality.

Every person has a different body shape, body weight, sleeping style, physical problems, and different sleep preferences. Because that, there are more models and brand of bedroom furniture in the shop, and become the problem now is, how to choose a good bed. If you buy shoes then you will try it first, it also needs to be done if you buy bed. You can try lying on the bed of your choice for 10-15 minutes with your habit of sleeping position. The most comfort bed where you have slept, then that's your choice.



Besides the comfortable, another thing to consider in choosing a bed is the design. Everyone wants a pretty and neat bedroom and bed has an important role in determining the beauty of the bedroom. If you want to buy a high quality and good design of bed, I can advise you to visit ModernFurnitureWarehouse.com. There are various types of bed models that can you choose, ranging from classic designs to contemporary designs from all over the world. For example, If you like the popular designs, you can choose Modern Italian bed.

In addition to the bed, our partner also provides various types of bedroom furniture such as cupboards, dressers, benches, etc. For more information you can visit their website.




Senin, 05 Oktober 2009

10.09.00

Pembersih lantai Di Atas Meja

Pembersih lantai di atas meja itu masih tertutup rapat, tetapi aku tahu kalau segelnya sudah dilepas. Masih ingat bagaimana waktu kami membelinya dua hari yang lalu, di supermarket langganan kami.

"Yang ini ampuh, bener!" kata Sani waktu kami berada di supermarket. Sebelah tangannya menenteng keranjang merah yang sudah terisi setengahnya, sebelah tangannya memegang botol pembersih lantai itu sambil mengacungkannya ke arahku. "Baunya aku suka, cemara pol, seger."

Waktu itu aku menggeleng. "Tidak, aku tidak suka bau karbol!" tolakku sambil mengambil pembersih lantai merk lain, berwarna ungu dengan botol gambar bunga-bunga. "Aku lebih suka bau bunga, lebih harum!"

Sani menggeleng. "Yang itu hanya baunya saja yang bagus. Tapi kandungannya ga bagus, ga apdol pake bunuh kuman. Yang ini lebih hebat, sekali semprot kuman langsung mati!"

Aku tetap menggeleng. "Aku tidak suka bau karbol!" aku ngotot lalu memasukan botol yang aku ambil tadi ke keranjang belanjaan.


*bukan promosi merk*



"Tapi yang belanja aku," katanya sambil ikut memasukan botol pilihannya, lalu mengambil botol pilihanku dan mengembalikannya ke etalase. "Jadi pilihanku yang dipakai," lanjutnya setengah terkekeh dan mengejek.

Aku membalas ejekannya dengan menjulurkan lidah. Ah, memang dia selalu tidak mau kalah. Kamar kami berdua yang menempati, kami berdua yang membayar, tetapi pembersih lantai, pengharum ruangan, pembersih toilet, semua dia yang memilih. Dan ah.. aku malas protes.

Setelah hati aku melirik botol pembersih itu saat menuju kasir, ada gejolak semangat yang membara di dadaku. Entah apa, wakktu itu aku bingung. Tetapi sekarang aku baru sadar bahwa gejolak itu berhubungan dengan Sani.

"Yang ini ampuh, bener!"

Iya, masih ingat aku kata Sani waktu itu. Iya, memang ampuh, bukan hanya membunuh kuman, tetapi membunuhnya dalam sekali teguk. Sekali aku cangkoki dia dengan botol pilihannya, setengah jam mulutnya berbusa dan sedetik kemudian dia mati. Aku puas, satu botol pembersih wangi karbol untuk satu tahun penderitaanku menjadi korban yang tertekan. Oleh apa? tidak akan aku ceritakan, sampai titik darah penghabisan.

"Ayo bawa dia!" suara berat seorang polisi yang sedang menarik resleting pembungkus mayat sani, dan polisi yang sedari tadi mengikat tanganku dengan borgol mendorong punggungku.

"Ayo jalan!" bentaknya kasar.

Masih ingat aku melirik pembersih lantai berwarna hijau, yang masih tegak berdiri di atas meja. Menyesal? tidak! sampai jumpa di neraka, Sany!

Sabtu, 03 Oktober 2009

10.05.00

Semua Benar, Semua Salah

Bagaimana bentuk sebuah kekuatan? tidak ada yang tahu. Manusia tidak akan pernah sekuat baja untuk urusan perasaan, karena bagaimanapun masih ada celah dalam sebuah hati yang diciptakan khusus untuk diterobos, sebesar apapun pertahanannya.



Apakah itu kelemahan? Bisa jadi iya, tergantung dari sudut mana kita melihatnya, kadang dibandingkan dengan benda-benda mati, manusia lebih rapuh. Dan sebuah celah dalam hati baja itu yang membuatnya benar. Seorang tirani seperti Adolf Hitler pun masih membawa poto ibunya kemanapun ia pergi, tanda bahwa ia masih bisa merasakan kasih sayang sang ibu.

Namun sebuah perasaan juga membuat manusia punya kelebihan dari makhluk lainnya, yakni rasa kasih dan sayang, yang pada jaman modern ini sudah agak luntur dengan banyaknya bukti bahwa manusia juga kanibal.

Jadi yang benar yang mana?
Semua benar, dan semua salah. Tergantung bagaimana anda melihatnya.


N.B hari ini hari tenang. Hepi Wiken all
Poto diculik dari sebuah page yang, terlupakan.




Jumat, 02 Oktober 2009

17.27.00

Networked Your Content On SmallRivers

A traditional blogs have a real shortage. We will not get visitors if we do not blogwalking. Even if we have already blogwalkin, there is no much visitor who comes to our blog. So how we can make our blog can be found easily by the visitors? Many bloggers know that a blog will be visited if we have a good and unique content, but are we sure if a unique content can attractive many visitors? I think not, if we still use traditional blog rolls.

Finally we can realize that the good old traditional blog rolls are not relevant today, especially in the Web 2.0 age. We need a network that can make our blog found easily and shared by their respective visitors. We will feel that we met many people if having the like-minded blogs and audiences became aware of, and visible to, each other, and be provided the means to interact. We can get these all without leaving our preferred blog. Is it not fun? Yes, it is fun and we can get it all on networked blog.


And now The question is, how do I find it? Easy, there is a new innovation in the world of blogging. We can try Smallrivers, a Bloggers tool to network content and readers. This is a new innovation in the world of blogging, a portable content network can connect your unique blog content with readers who have common interests. In this way, so visitors can easily find your blog, and be prepared to share with people around the world.






09.16.00

Point Of View

Mau berbagi pengetahuan dikit, walaupun beberapa yang baca kali aja udah tahu tentang ini. Setelah beberapa lama berkutat sama tulis menulis, akhirnya aku bisa tahu beberapa teori dasar tentang menulis.

Kali ini tentang Point Of View (POV), dalam bahasa indonesianya banyak disebut dengan Sudut Pandang. Kebanyakan orang yang suka penulis sudah mempraktekan hal ini, walaupun mereka tidak tahu bahwa itulah yang disebut POV. Seperti kemarin, ketika aku menulis dan berkonsultasi pada seorang teman tentang POV apa yang baiknya dipakai, dia malah bertanya, POV itu apa sih? Nah, sering banget begitu. Tahu rupa tapi tidak tahu nama.

Mengutip penjelasan dari sebuah web tentang penjelasan POV, Sudut pandang atau POV ini pada prinsipnya adalah siapa yang menceritakan cerita tersebut (escaeva.com), istilahnya dari mata siapa kita melihat sebuah konflik atau perilaku dalam sebuah cerita fiksi.

Ribet?
Hoho.. langsung saja pada jenis-jenisnya.
Secara teori, lupa aku pernah baca dimana, yang jelas dari dulu POV itu ada tiga. Yaitu:

1. First Person Point of View (Sudut Pandang Orang Pertama)
Dalam sudut pandnag ini si tukang cerita berperan sebagai salah satu karakter, yaitu karakter utama. Ciri utama dari POV ini adalah penggunaan kata "Aku' atau 'saya' saat bercerita. Contohnya :

Aku tahu kalau Lata salah, tetapi aku sendiri tidak pernah bisa menyalahkan dia karena bagaimanapun semua juga terjadi karena aku mengambil cincin itu. Jika selanjutnya Lata bilang bahwa cincin itu hilang di tangannya, maka aku hanya bisa diam. Rika pasti akan marah besar saat tahu Lata melindungiku....

2. Third Person Point of View (Sudut Pandang Orang Ketiga)
Dalam POV si tukang cerita adalah orang luar yang tidak ikut serta dalam cerita, namun narator itu mengetahui dengan jelas apa yang dirasakan, dipikirkan ataupun dilakukan oleh para karakter cerita. Ciri utama POV ini adalah dengan pemakaian kata "dia". Contohnya.

Dia berlari menerobos semak berduri, menghindari pecutan lelaki yang mengejarnya. Ia ketakutan, detak jantungnya seakan berlomba dengan derap langkah kuda yang ditunggangi pengejarnya. Napasnya memburu, sesekali keringat menetes dari pelipis, membuat pandangannya kabur. Tiba-tiba langkahnya tersandung pada akar pohon dan ia terjerembab jatuh.

3. Second Person Point of View (Sudut Pandang Orang Kedua)
POV yang satu ini sangat jarang dipakai dalam dunia tulis penulis. Dalam POV ini, si tukang cerita adalah orang yang membaca cerita itu sendiri. Susah menjelaskannya, langsung saja pada contoh:

Pagi sudah mengintip malu-malu ketika matamu terbuka dan melihat rangkaian bunga indah itu di langit-langit kamar. OH, indahnya, desahmu terpesona, sambil melirik kanan-kiri untuk melihat siapa kiranya yang memasang bunga itu disana. Kemudian di sampingmu, suamimu tersenyum manis, membawa kue ulang tahun. Sambil mengangkat kue, suamimu berkata, "Selamat ulang tahun, sayang!"

Hoho...intinya begitulah yang dinamakan Point Of View, atau sudut pandang. Biasanya satu cerita memiliki satu POV, namun tidak ada aturan baku untuk itu. Semua tergantung kreativitas penulisnya masing-masing. Aku pernah menemukan satu cerpen yang memuat ketiga POV itu sendiri, dan hasilnya, KUERENNN....


Kamis, 01 Oktober 2009

16.49.00

Invest Your Money On Gold

Do you want to invest?

On the bad global economic situation like now, we can not rely our live on an office job with a monthly salary. reduction and dismissal of employees become a frightening threat. One other alternative to maintain the family's economy is with investment, but the investment must also be careful.

Investment on form of land has a highly profitable. But the land has a very high value so we need large of capital. Different with gold especially gold coin, you do not need a lot capital. Like Land, gold also has a high value, rise in value over time. Beside that, you can buy gold in accordance with the budget that you have at the time, and then bought again at your money sufficient.

When buying gold, you have to be careful. There is many deceiver, they often lie about the historical value or benefits of the gold that they sell. But if you visit our partner website, you can find the high quality of gold. You can choose different types of gold coins , gold bulluion or bullion which has high quality. And also, there is gold bullion from medieval times, for example Liberty Quarter Eagle made in the year 1840 and it is original.

Not only gold, our partners also provide high-quality silver coins. Various information about the gold and silver are available there and they accept order online. So do not miss this information, if you have more money let invest it in gold.




09.42.00

Hadiah Buku Gratis

Selalu ada hikmah dari sebuah kejadian, begitu juga hikmah dari sebuah keadaan. Hii.. mungkin matre kali dasarnya aku, jadi banyak menilai sesuatu dari untung ruginya tapi yaiks... jangan kira aku narik bayaran dari segala sesuatunya. Namun hikmah itu memang selalu ada.

Adikku yang nomer dua kerja di hotel sebagai housekeeping. Eit, jangan ngira aku narik bayaran dari dia tiap bulan. Eh, sebenarnya narik bayaran sih, cuman bentuknya lain.

Kebanyakan tamu-tamu yang liburan ke Bali overload beban saat mau check out dari kamar hotel. Kebanyakan souvenir kali ya, jadi untuk meringankan beban mereka meninggalkan benda-benda yang mereka anggap kurang penting. Tidak heran adikku selalu pake baju bermerk saat pulang, atau sepatu keren yang kelihatannya "berat". Tas juga pernah (kini nyasar di kamarku).

Tapi itu semua tidak begitu menarik bagiku karena dalam big size, maklum bule. Yang membuatku senang adalah dia membawakanku buku. Yak, novel-novel ukuran tebal yang mungkin belum ada terjemahannya di Indonesia. Sayangnya novel-novel itu berbahasa inggris, malah ada yang bahasa spanyol atau entah bahasa apa itu yang aneh, tetapi biarpun bahasanya aneh, aku tetap menyimpannya.




Lumayan kan, jika dilihat dari bentuk fisiknya, buku-buku itu masih bagus. Bahkan ada yang masih kelihatan baru.



Dan yang utama, ga perlu beli buku, Hiii. Apalagi buku-buku impor kan mahal-mahal, bahkan ada yang satu harganya sama dengan tiga kali nilai ripiuwanku, ckk ckk ckk



Senangnya... apalagi saat aku pulang, di kamar ada buku baru. Walaupun sampai saat ini baru terbaca dua buku saja, namun setidaknya buku-buku itu masih ada untuk kemudian aku abca saat bahasa inggrisku sudah canggih. Sekarang baca yang bahasanya sederhana dulu, kalau tidak mau kepala pengeng. Atau ada yang mau minjem kali? Hii...


N.B. Menyambut oktober dengan semangat baru dan... ngg... PR yang balik, makin matre deh.





About