Tampilkan postingan dengan label ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ekonomi. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Oktober 2010

09.00.00

PNS juga Pensiun Dini

Bagi Anda yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil aka PNS, jangan merasa tenang dulu. Seiring dengan penerapan sistem Peranggaran negara yang berbasis kinerja, kementrian-kementrian sekarang ini sedang menggalakan kinerja para pegawainya. Karena itu, beberapa kementerian akan melakukan pelangsingan pegawai, baik dengan mutasi, pengurangan perekrutan ataupun pensiun dini. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja para pegawai sehingga tanggung jawab pekerjaan pada masing-masing pegawai menjadi merata.

Semoga tidak ada lagi pegawai negeri sipil yang ketangkep ngemall saat jam kerja, ataupun yang datang ke kantor hanya untuk absen pagi sore. Apalagi jika pegawai yang bersangkutan merupakan pegawai kementrian pusat, entah penempatannya di pusat atau daerah maka kinerjanya akan terus dipantau pusat.

Program yang bagus, tapi yah... semua tergantung pelaksanaannya. Entah kapan bisa terealisasi secara penuh.

***eh, lupa untuk tetep dukung Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

Senin, 23 Agustus 2010

14.41.00

Tahun Depan, Transaksi Online juga akan Kena Pajak

Pajak mulai menggerayangi bisnis online. Mulai tahun depan, Ditjen Pajak akan mulai menyisir transaksi online atau e-commerce yang terjadi di internet guna meningkatkan pendapatan pajak. Jika selama ini Ditjen Pajak hanya memantau transaksi-transaksi tertentu, maka mulai belan depan orang-orang yang menjual atau menawarkan barang atau jasanya via internet akan mulai digentayangi oleh pajak.

Hal ini berdasarkan aturan bahwa setiap kegiatan usaha apapun yang berbentuk jual beli, baik grosir maupun eceran harus membayar pajak penghasilan sebesar 0,75 persen dari jumlah peredaran bruto per unit usaha setiap bulan. Karena aturan PPh tersebut, pengusaha yang menjajakan dan menjual barang atau jasa via internet juga bisa dikenai pajak. Hal tersebut sesuai dengan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor 32/PJ/2010 tentang Pelaksanaan Pengenaan Pajak 25 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.

Nah loo.... jika sekarang apa-apa dikenakan pajak, tambah mahal dong harga barang. Mending jika pemakaian pajak benar, nah kalau orang sejenis gayus masih bergentayangan di kantor pajak, sia-sia kita bayar pajak dunk?

Jumat, 20 Agustus 2010

14.39.00

Penggantian Kartu ATM Magnetik ke ATM Chip Berlaku Akhir 2010

Masih ingat kan berita tentang pembobolan ATM yang terjadi di kawasan Kuta beberapa waktu lalu?

Kasus raibnya dana sejumlah nasabah itu merupakan salah satu contoh rawannya penggunaan kartu ATM dengan magnetik strip karena kartu jenis ini bisa dengan mudah dibobol oleh penjahat cyber. Karena itu, Bank Indonesia menghimbau agar bank-bank umum bisa mengganti kartu ATM magnetic stripe ini ke ATM berbasis chip. Penggantian ini akan segera dilaksanakan di penghujung tahun 2010. Tiga bank umum besar di Indonesia telah melakukan semacam percobaan terhadap kartu ini, diantaranya BCA, Mandiri dan Bank Permata.

aca juga: Cara Merawat Bunga keladi Merah atau Keladi PinkLove

Standarisasi acuan penggunaan chip bagi kartu debet atau kartu ATM telah diselesaikan. Dan bank-bank besar diatas melakukan percobaan dengan standarisasi itu. Penggantian ini, selain ditujukan untuk memperbaiki sistem keamanan perbankan Indonesia, juga untuk efisiensi. Seluruh kartu tersebut bisa digunakan di seluruh mesin ATM maupun EDC antar bank-bank di Indonesia.

Kendala utama penggantian ini tentunya adalah masalah dana, yang dimana bisa menghabiskan sampai Rp 2 triliun Rupiah dan mungkin bisa tuntas dilakukan sampai waktu 5 tahun mengingat jumlah kartu ATM yang ada sekarang ini mencapai 45 juta.

Namun demi keamanan, mau tidak mau penggantian ini harus dilakukan demi keamanan. 

Baca juga : Cara Merawat Suplir Sebagai Tanaman Indoor,Penuhi Kebutuhannya ya

Jumat, 06 Agustus 2010

08.35.00

Pengemis di Jepang


Poto diatas diambil oleh potografer Andreas Seibert yang diperuntukan untuk majalah Time. Tampak seorang tunawisma di Jepang yang sedang tidur di sebuah bangku di areal Sendai Park. Pemandangan ini terjadi karena stagnannya perekonomian Jepang. Walaupun pemimpin lokal mengatakan akan menciptakan lapangan pekerjaan dengan menarik sejumlah pabrik ke dalam wilayah lokal, namun secara umum Jepang sudah kelebihan kapasitas untuk pendirian pabrik-pabrik. Perusahaan kini lebih untuk melakukan investasi besar-besaran pada fasilitas baru, sementara produsen lebih memilih membangun pabrik di luar negeri karena biayanya lebih murah dan bisa memperluas pasar.

Ternyata masalah lapangan pekerjaan bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga negara besar dan maju seperti Jepang. Walaupun begitu, mungkin kita tidak harus terjebak dalam anggapan bahwa negara semaju Jepangpun juga bisa mengalami masalah yang sama. Setiap negara punya karakteristik berbeda, untuk itu pemerintah Indonesia diharapkan untuk lebih memperhatikan karakteristik masyarakat Indonesia dalam mengatasi kurangnya lapangan pekerjaan.

Senin, 24 Mei 2010

09.46.00

Rencana Denominasi Nilai Rupiah

Mungkin yang suka menonton kartun Upin dan Ipin pernah melihat episode dimana Susanti yang baru pindah dari Jakarta membayar ayam goreng dagangan Si Mail dengan uang Rupiah. Mail bingung saat memberi kembalian karena nominal yang tercetak di uang itu adalah 10.000 sementara ayamnya seharga 1 - 2 ringgit.

Nilai rupiah benar-benar turun dibandingkan nilai beberapa uang negara lain. Sebut saja Malaysia, seperti pada tayangan film diatas, satu ayam goreng di Malaysia berharga 1 sampai 2 ringgit sementara di Indonesia satu paha ayam goreng bernilai sampai 10.000 rupiah. Hal ini menunjukan bahwa inflasi di Indonesia lebih tinggi daripada negara lain sehingga mengakibatkan turunnya nilai uang dan pemborosan angka nol pada mata uang kita.
Karena itulah maka pemerintah berencana untuk melakukan denominasi kembali atau redenominasi terhadap nilai Rupiah. Denominasi atau yang disebut Sanering pernah terjadi pada era orde lama yaitu sekitar tahun 1965.

Denominasi kali ini adalah program yang akan memangkas tiga angka 0 dibelakang satuan uang. Uang Rp 1.000 akan menjadi Rp. 1. Begitu pula pecahan-pecahan yang lain, sehingga kemungkinan kita yang seumur-umur hanya melihat nilai sen di rekening, akan menggunakannya dalam kehidupan nyata.

Rencana denominasi ini sudah mulai direncanakan sejak tahun 1999 dan akan didanai dari Surat Utang Negara (SUN). Penyebab denominasi ini adalah untuk mencegah terbitnya nilai uang yang lebih besar karena tingginya inflasi nilai Rupiah di Indonesia.

Namun kapan denominasi akan dilaksanakan, hal itu belum pasti. Hanya saja jika hal ini terjadi, maka akan ada biaya lagi untuk mencetak uang, sosialisasi serta menarik uang lama dari peredaran.

Tetapi intinya, denominasi terjadi atau tidak, mungkin pengaruhnya hanya pada citra nilai rupiah bagi dunia, karena perekonomian akan tetap sama. Nilai barang akan disesuaikan dengan nilai uang, dan walau biaya hidup terlihat jauh lebih kecil tetapi volume barang yang kita konsumsi akan tetap sama.

Tapi, hayah... lucu juga ya kalau beneran terjadi. Yang gajinya dua juta bakal jadi dua ribu, hiii... lucuuu


(dari berbagai sumber)


About