Seorang Anak Laki-laki dan Anjingnya
Seorang anak laki-laki duduk di sudut ruangan sambil ditemani anjing kecilnya. Ia memainkan sebuah mobil-mobilan usang yang terbuat dari kayu. Gumaman bernada terdengar dari mulutnya, menirukan suara deruman mobil yang sesekali disertai loncatan-loncatan air liurnya. Ia asyik dengan mainannya, menerbangkannya kesana-kemari sambil sesekali menyeringai.
Seekor lalat dari pembuangan sampah di dekat rumah masuk melalui jendela. Binatang itu kelaparan, terbang rendah, naik turun sambil mengamati ruangan gelap gulita, mengharap pada sesuatu yang lembek yang bisa ia nikmati.
Pandangannya jatuh pada sudut bibir anak laki-laki itu, tempat buih-buih putih teronggok seperti busa-busa sabun. Sejenak lalat itu berpikir dengan otak kecilnya, mengira itu ada bekas keju yang menempel karena kesembronoan anak itu saat memakannya. Binatang itu senang, tanpa pikir panjang menyerbu buih putih itu dengan dengungan berisik.
Setengah telinga anak laki-laki itu menangkap keberadaan pengganggu. Ia pura-pura tidak tahu, sambil tetap memainkan mobilnya ia bersiaga. Lewat sudut matanya ia mengamati laju binatang itu. ia menyeringai senang, ketika semakin lama binatang itu semakin mendekat.
Hap...
Lalat itu mendarat di buih putih. Sesaat ia merasakan sesuatu yang lengket dan berbau aneh dan saat itu ia sadar matanya tertipu oleh perut. Ia melambaikan sayap, menolakan kaki ke dalam buih untuk terbang. Tapi terlambat, sebuah lidah telah terjulur dari sampingnya, menggelempar cepat dan mendarat tepat di atas tubuhnya.
“Hmm… lalat, lumayan,” gumam anak laki-laki itu sambil menepuk kepala anjingnya. “Kemarin dapat nyamuk, sekarang lalat," kata anak itu dengan suara parau.
Ia kemudian tertawa lirih. Anjingnya tiba-tiba saja mendengking, merasakan aroma kematian yang semakin lama semakin mendekat. Badannya bergetar, ketika perlahan tangan anak laki-laki itu menyelinap ke bawah tengkuknya, mencengkram lehernya erat dan mengangkatnya tinggi sejajar mata.
Anak laki-laki itu tertawa melihat anjingnya gemetaran. Ia membuka mulutnya, memamerkan gigi-giginya yang kecil-kecil, tapi sangat tajam. Ia memutar kepala anjing itu, menegakannya agar bisa ia lihat ke dalam matanya sembari berkata dengan pelan,
"Kalau nanti sudah tidak apa-apa, maka kamulah selanjutnya, Goonku!”
Denpasar.
12 Desember 2008
saat otak sedang dilanda virus yang bernama suspense
Seekor lalat dari pembuangan sampah di dekat rumah masuk melalui jendela. Binatang itu kelaparan, terbang rendah, naik turun sambil mengamati ruangan gelap gulita, mengharap pada sesuatu yang lembek yang bisa ia nikmati.
Pandangannya jatuh pada sudut bibir anak laki-laki itu, tempat buih-buih putih teronggok seperti busa-busa sabun. Sejenak lalat itu berpikir dengan otak kecilnya, mengira itu ada bekas keju yang menempel karena kesembronoan anak itu saat memakannya. Binatang itu senang, tanpa pikir panjang menyerbu buih putih itu dengan dengungan berisik.
Setengah telinga anak laki-laki itu menangkap keberadaan pengganggu. Ia pura-pura tidak tahu, sambil tetap memainkan mobilnya ia bersiaga. Lewat sudut matanya ia mengamati laju binatang itu. ia menyeringai senang, ketika semakin lama binatang itu semakin mendekat.
Hap...
Lalat itu mendarat di buih putih. Sesaat ia merasakan sesuatu yang lengket dan berbau aneh dan saat itu ia sadar matanya tertipu oleh perut. Ia melambaikan sayap, menolakan kaki ke dalam buih untuk terbang. Tapi terlambat, sebuah lidah telah terjulur dari sampingnya, menggelempar cepat dan mendarat tepat di atas tubuhnya.
“Hmm… lalat, lumayan,” gumam anak laki-laki itu sambil menepuk kepala anjingnya. “Kemarin dapat nyamuk, sekarang lalat," kata anak itu dengan suara parau.
Ia kemudian tertawa lirih. Anjingnya tiba-tiba saja mendengking, merasakan aroma kematian yang semakin lama semakin mendekat. Badannya bergetar, ketika perlahan tangan anak laki-laki itu menyelinap ke bawah tengkuknya, mencengkram lehernya erat dan mengangkatnya tinggi sejajar mata.
Anak laki-laki itu tertawa melihat anjingnya gemetaran. Ia membuka mulutnya, memamerkan gigi-giginya yang kecil-kecil, tapi sangat tajam. Ia memutar kepala anjing itu, menegakannya agar bisa ia lihat ke dalam matanya sembari berkata dengan pelan,
"Kalau nanti sudah tidak apa-apa, maka kamulah selanjutnya, Goonku!”
Denpasar.
12 Desember 2008
saat otak sedang dilanda virus yang bernama suspense
Bagus cerpennya.. Jago juga ya buat cerpen..
BalasHapussemangat yaaa...
Masih bingung aku,, otak ku gak nyampe kya ya!! Nti balik lg dah, dgn otak yg bru. Jiaahhh...
BalasHapusSADISS..ini bukan pengalam pribadinya mocha chi tho..jadi serem..hehehe
BalasHapuswew.... aku kok mendadak ga mudheng yah ? hehe..
BalasHapusIvan dah ganti otak ni! Hahaha
BalasHapusbahasanya t loh yg bikin aku bisa merasakan situasinya. Kmrn nyamuk,bsok lalat,nti anjingnya yg d sikat.. Kasihan jg ni anak! Emak nya kagak masak pa?? Sbar y nak, nati tak belikan nasi campur!!
mhwahahahhaha....
BalasHapusjangan dimakan doong doggynya hihii....mkn kecoa aja dulu :p
huwaa,,seram!!
BalasHapusbergidik ngeri jadinya gara-gara baca cerpen ini. tapi salut deh, mocca_chi pintar menggambarkan ketegangan disini
anjingnya mo dimakan juga? hiii....moccha...ceritanya seremmm..
BalasHapusini cerita sadis yak???
BalasHapusaq langsung blank saat setelah membaca cerita ini??? beberapa pertanyaan muncul diotakku.
si lalat dimakan??? anak laki2 itu memakan lalat, nyamuk??? terus anjingnya juga bakalan dimakan???
moccachi... lo emang jenius mampus! gue makin tergila2 sama fiksi2 lo!!!
BalasHapustiap hari bikin?
anak kecilnya itu kanibal ya...???
BalasHapusaduh..kasihan tuh anjingnya
BalasHapusih lalatnya masuk ke mulut
BalasHapustuing...tuing..tuing...
BalasHapuskeknya cerita mengerikan,
hmmm mana malam jumat pulak tuh
kabooooooorrrr
brrrrmmmmmmm...........
Bweh! kejutan lagi kejutan lagi! (worship)
BalasHapuskreatif yaa, jangan berhenti lanjutkan (spt iklan)
BalasHapussenyawa matahari?
BalasHapusntar kutanya ma mbah maridjan dulu yaaa
hauuuhhhhm, ngeri inih, kok suka lalat anaknya :((
BalasHapusapakah pengalaman pribadi dari mba mocha ? heuheuheu, moga cepet teratasi serangan virusnya mba :D
FAntasinya luar biasa .... bebas lepas dan tidak berbatas
BalasHapusemang begitulah seharusnya kalau berfantasi
Btw ..sadis amat tuh anak laki-lakinya ya ?.
sepertinya ada sesuatu didalam sana yang perlu diletupkan
he-he-he
nice fantacy
kayakna tuh anjing enakna di bikin sate z !!! wekek...kek...kek....
BalasHapushehehee...bagus kak! :D bikin yang lebih sadis donk. saya suka yang sadis2! hehehe
BalasHapusbtw saya blogwalker... :)
apdet ya non
BalasHapuskapan di cetak neh??? ato udahan ya?
BalasHapuscomment dolo ahh ..belom mengerti maksudnya
BalasHapusKainkkk....kainkkkk lolong si anjing....
BalasHapusKata si anjing dalem hati..
"coba gantian lw jadi gw, gw jadi elo...gw suruh lw pipis ngadep tembok sambil kaki diangkat satu...."