Sabtu, 07 September 2013

11.02.00

The Second Baby Blues Syndrome

Oke, mungkin memang berlebihan jika syndrome ini terus terulang walau sudah pernah mengalaminya. namun ternyata hormon tidak bisa dibohongi, kalau perubahan drastis isi tubuh itu membuat sesuatu menjadi baru. baby blues syndrome, menurut bidanku.com memang banyak dialami oleh wanita pasca melahirkan. walaupun begitu, saya heran ada beberapa teman sama sekali enjoy menikmati waktunya bersama baby baru alias tidak terkena syndrome gundah gulana tersebut. sementara saya, kedua kalinya terus saja mengalaminya. yeah, mungkin ini pengaruh mental, antara siap dan tidak siap, dan paham dan tidak paham, daya adaptasi seseorang pada situasi baru memang sedang diuji.

Apa itu baby blues syndrome? Saya ambil dari bidanku.com.
Pasca melahirkan tentunya akan muncul perasaan pada diri seorang ibu merasa senang, haru sekaligus lega karena perjuangan selama 9 bulan selama masa kehamilan dan proses melahirkan telah terlewati dengan selamat. Kini hadir buah hati yang akan senantiasa menemani hari-hari ibu. Namun beberapa hari kemudian, justeru perasaan senang yang menghinggapi kini berubah menjadi rasa penuh kesedihan dan khawatir. Hampir 50% ibu mengalami rasa sedih dan khawatir pasca melahirkan. Kondisi ini dinamakan sebagai Baby Blues Syndrome.

Baby Blues Syindrome yang biasa juga dikenal sebagai Postpartum Distress Syndrome merupakan suatu kondisi dimana muncul perasaan gundah gulana atau adanya perasaan sedih yang di alamai oleh para ibu pasca melahirkan. Kondisi ini biasanya terjadi pada 14 hari pertama pasca melahirkan dan cenderung memburuk pada 3 ata 4 hari pasca melahirkan. Namun jika ibu mengalami kondisi yang sama melebihi batas normal 2 minggu, maka baiknya ibu berkonsultasi dengan dokter, karena di khawatirkan mengalami Postpartum Depression.

Banyak kalangan menilai adalah hormon yang menyebabkan ibu mengalami baby blues syndrome. Pada saat kehamilan, ibu banyak mengalami perubahan besar baik fisik maupun non fisik termasuk di dalamnya perubahan hormon. Begitu juga pasca melahirkan, perubahan tubuh dan hormon kembali terjadi lagi. Perubahan-perubahan yang kembali terjadi pada diri anda akan sangat mempenngaruhi perasaan ibu. Penurunan secara drastis kadar hormon estrogen dan progesteron serta hormon lainnya yang di produksi oleh kelenjar tiroid akan menyebabkan ibu sering mengalami rasa lelah, depresi dan penurunan mood.

Selain hormon, hadirnya si kecil yang harus betul-betul diawasi, dipenuhi perhatiannya, diasuh siang dan malam banyak menguras tenaga ibu, sehingga ibu mengalami keletihan dan kurang waktu istirahat. Perubahan pola hidup ini juga sebagai faktor banyak ibu pasca melahirkan mengalami depresi. Selain itu kecemasan yang menghantui para ibu, kecemasan akan masa depan anak, kecemasan apakah mampu atau tidaknya membesarkan anak dengan baik, dan kecemasan lainnya yang menghantui ibu juga bisa memicu baby blues syndrome. Ibu yang mengalami Baby Blues Syndrome biasanya akan mengalami gejala-gejala:

    Rasa sedih dan depresi memenuhi perasaan ibu hingga menyebabkan ibu sering menangis
    Emosi sangat labil, mudah marah, gampang tersinggung dan sering hilang rasa sabarnya.
    Kerap kali ibu merasa kelelahan dan sering dihinggapi sakit kepala
    Sering merasa kurang percaya diri
    Sering mengalami rasa cemas
    Mengalami kesulitan dalam berisitirahat atau susah tidur
    Sering mengalami rasa takut akan berbagai hal


Baby Blues Syndrome memang bisa dikatakan gejala normal ibu pasca melahirkan. Namun kondisi tersebut cukup menyiksa bagi ibu. Oleh karena itu di perlukan kiat-kiat untuk menghindari atau meminimalisir kondisi akibat baby blues synrome tersebut. Berikut beberapa tips yang bisa ibu lakukan:

    Lakukan persiapan yang matang sebelum melahirkan. Persiapan di sini bisa meliputi persiapan fisik (perlengkapan bayi, dana, dll) maupun persiapan mental. Karena seorang ibu yang sudah matang dan siap dalam menghadapi persalinan, maka mental ibu akan terasah tatkala ibu memiliki buah hati baru.Selengkapnya mengenai persiapan melahirkan bisa di baca di artikel ini:
        Persiapan Persalinan
        Menghilangkan rasa takut menjelang persalinan.
    Lengkapi pengetahuan ibu akan perawatan dan kesehatan seputar bayi. Pengetahuan bisa di dapat melalui buku, majalah, forum atau situs-situ bayi. Untuk di bidanku.com anda bisa mencari pengetahuan tentang merawat bayi di kategori Dunia Balita. Ibu yang telah siap dalam melakukan perawatan bayi dan telah paham betul bagaimana cara membesarkan bayi dengan benar akan terhindar dari baby blues syndrome
    Support dari keluarga sangat penting terutama dari suami guna menghindarkan ibu terkena baby blues syndrome. Berkeluh kesahlah pada suami, berbagi tugas dan tanggung jawablah dengan suami akan meringankan beban ibu
    Berisitirahatlah selagi kesempatan untuk beristirahat itu ada. Merawat bayi memerlukan perhatian ekstra. Dibutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit yang dapat membuat ibu sangat letih. Oleh karena itu jika ada waktu istirahat manfaatkan dengan baik, atau mintalah pengasuhan sebentar baik oleh suami atau keluarga lainnya untuk memberikan anda waktu untuk beristirahat.
    Berbagi pengalaman dengan ibu-ibu yang lain dipercaya dapat mengurangi beban ibu pasca melahirkan. Anda bisa melakukan hal ini dengan berbagai komunitas ibu yang ada. Untuk di Bidanku.com anda bisa bergabung di Komunitas Bunda.
    Perhatikan pola makan anda. jaga kebutuhan nutrisi dan vitamin bagi ibu. Selain untuk kualitas ASI, nutrisi dan vitamin yang terpenuhi akan membuat ibu makin tampil sehat pula.
    Be positf. Buang jauh-jauh perasaan negatif tentang apa pun itu. Hidup akan terasa ringan jika anda selalu berpikiran positif.
    Jangan lupa berdoa, berserahlah kepada Yang Maha Kuasa karena segala sesuatu pasti ada di TanganNya. Berdoalah agar kehidupan anda keluarga, dan anak anda senantiasa dalam lindungan dan berokahNya.
Bagi calon mommy, jangan takut duluan deh. syndrome ini tidak menerpa semua orang kok. jangan takut aja, namun siap-siap kabarkan ini pada misua jika seandainya saja kalian kena. Piss....

About